Pembelot yang Ditembaki, 'Tambang Informasi' soal Rezim Kim Jong-un
A
A
A
SEOUL - Tentara Korea Utara (Korut) yang dihujani tembakan saat membelot ke Korea Selatan (Korsel) melalui Zona Demiliterisasi (DMZ) diyakini jadi “tambang informasi” soal rezim Kim Jong-un. Dia dianggap sebagai sopir untuk pejabat besar Pyongyang.
Pembelot tersebut mengemudikan mobil di dekat garis demarkasi militer—perbatasan yang memisahkan kedua Korea—pada hari Senin. Dia ditembaki oleh rekan-rekannya saat melarikan diri ke wilayah Korsel.
Mengutip surat kabar Korsel, Chosun Ilbo, pembelot yang kini dirawat di sebuah rumah sakit di dekat Seoul, besar kemungkinan adalah sopir untuk pejabat tinggi Korut.
”Hanya pengemudi yang diizinkan mengoperasikan kendaraan dan pergi ke Panmunjom melalui zona demiliterisasi,” seorang mantan perwira polisi Korut kepada surat kabar tersebut, mengacu pada fasilitas Korea Utara di zona tersebut.
”Sepertinya dia adalah sopir untuk perwakilan delegasi Panmunjom, kepala staf, atau kepala keamanan negara,” lanjut mantan perwira polisi yang identitasnya dilindungi tersebut.
Ri Jong Ho, mantan pejabat senior ekonomi Korea Utara yang membelot pada tahun 2014, baru-baru ini menggambarkan kondisi ekonomi yang mengerikan sedang mencengkeram negara asalnya. Dia tidak yakin apakah Korea Utara dapat bertahan satu tahun lagi dengan sanksi yang begitu kuat dari banyak negara.
Sementara itu, di Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan keputusannya minggu depan tentang apakah Korea Utara dimasukkan dalam daftar negara sponsor terorisme atau tidak. Hal itu disampaikan Gedung Putih.
”Saya yakin presiden akan membuat pengumuman untuk hal itu pada bagian pertama minggu depan,” juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Jumat (17/11/2017).
Pembelot tersebut mengemudikan mobil di dekat garis demarkasi militer—perbatasan yang memisahkan kedua Korea—pada hari Senin. Dia ditembaki oleh rekan-rekannya saat melarikan diri ke wilayah Korsel.
Mengutip surat kabar Korsel, Chosun Ilbo, pembelot yang kini dirawat di sebuah rumah sakit di dekat Seoul, besar kemungkinan adalah sopir untuk pejabat tinggi Korut.
”Hanya pengemudi yang diizinkan mengoperasikan kendaraan dan pergi ke Panmunjom melalui zona demiliterisasi,” seorang mantan perwira polisi Korut kepada surat kabar tersebut, mengacu pada fasilitas Korea Utara di zona tersebut.
”Sepertinya dia adalah sopir untuk perwakilan delegasi Panmunjom, kepala staf, atau kepala keamanan negara,” lanjut mantan perwira polisi yang identitasnya dilindungi tersebut.
Ri Jong Ho, mantan pejabat senior ekonomi Korea Utara yang membelot pada tahun 2014, baru-baru ini menggambarkan kondisi ekonomi yang mengerikan sedang mencengkeram negara asalnya. Dia tidak yakin apakah Korea Utara dapat bertahan satu tahun lagi dengan sanksi yang begitu kuat dari banyak negara.
Sementara itu, di Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan keputusannya minggu depan tentang apakah Korea Utara dimasukkan dalam daftar negara sponsor terorisme atau tidak. Hal itu disampaikan Gedung Putih.
”Saya yakin presiden akan membuat pengumuman untuk hal itu pada bagian pertama minggu depan,” juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Jumat (17/11/2017).
(mas)