Rusia Siap Bangun Pabrik Pesawat di Timur Tengah
A
A
A
JAKARTA - Rusia bukan hanya menjual pesawat barunya di luar negeri. Mereka juga akan membangun pabrik pesawat di luar negeri. Rostec, perusahaan raksasa miliki Pemerintah Rusia, menegaskan akan berunding untuk memproduksi pesawat komersial di luar negeri.
Negara yang dipilih adalah Uni Emirat Arab (UEA). Pasalnya, Rusia meningkatkan ekspor pesawat penumpang, yakni Irkut MC-21 yang akan berkompetisi dengan pesawat Boeing (BA) and Airbus (EADSF). Salah satu strategi produsen pesawat meningkatkan penjualan adalah membangun pabrik di luar negeri untuk mengakses maskapai lokal.
Airbus dari Eropa misalnya, mereka membangun pabrik perakitan untuk pesawat A320 di China sehingga UEA menjadi pilihan tepat. Kenapa? UEA merupakan markas dua maskapai besar, yakni Emirates dan Etihad. MC-21 merupakan pesawat komersial pertama buatan Rusia sejak kejatuhan Uni Soviet yang didukung penuh pemerintahan Rusia.
Presiden Vladimir Putin mendorong Rostec dan United Aircraft Corporation (UAC) meningkatkan penjualan pesawat ter sebut di Rusia dan maskapai asing. Rostec mengungkapkan, mereka tengah berunding tentang potensi produksi bersama pesawat tersebut dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Pesawat MC-21-300 telah terbang sejak Mei 2017.
UEA memang memiliki ketertarikan memperluas industri pesawatnya. Banyak perusahaan di UEA juga memproduksi suku cadang untuk Boeing dan Airbus.
“Sangat dini untuk mengatakan apakah produksi bersama itu akan terwujud. Untuk perakitan pesawat bisa dilakukan di UEA. Sedangkan produksi komponen tetap dikerjakan di Rusia,” ungkap juru bicara Rostec dilansir CNN.
“Parameter yang spesifik akan didiskusikan dalam proses negosiasi,” ujarnya.
Produsen pesawat Rostec dan UAC mungkin membangun pabrik di UEA untuk pesawat dengan versi yang lebih besar, yakni MC-21-400 dengan kursi penumpang lebih dari 250. Banyak komponen MC-21 berasal dari Barat, seperti mesin yang disuplai Pratt & Whitney berbasis di Connecticut, Amerika Serikat. (Andika Hendra M)
Negara yang dipilih adalah Uni Emirat Arab (UEA). Pasalnya, Rusia meningkatkan ekspor pesawat penumpang, yakni Irkut MC-21 yang akan berkompetisi dengan pesawat Boeing (BA) and Airbus (EADSF). Salah satu strategi produsen pesawat meningkatkan penjualan adalah membangun pabrik di luar negeri untuk mengakses maskapai lokal.
Airbus dari Eropa misalnya, mereka membangun pabrik perakitan untuk pesawat A320 di China sehingga UEA menjadi pilihan tepat. Kenapa? UEA merupakan markas dua maskapai besar, yakni Emirates dan Etihad. MC-21 merupakan pesawat komersial pertama buatan Rusia sejak kejatuhan Uni Soviet yang didukung penuh pemerintahan Rusia.
Presiden Vladimir Putin mendorong Rostec dan United Aircraft Corporation (UAC) meningkatkan penjualan pesawat ter sebut di Rusia dan maskapai asing. Rostec mengungkapkan, mereka tengah berunding tentang potensi produksi bersama pesawat tersebut dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Pesawat MC-21-300 telah terbang sejak Mei 2017.
UEA memang memiliki ketertarikan memperluas industri pesawatnya. Banyak perusahaan di UEA juga memproduksi suku cadang untuk Boeing dan Airbus.
“Sangat dini untuk mengatakan apakah produksi bersama itu akan terwujud. Untuk perakitan pesawat bisa dilakukan di UEA. Sedangkan produksi komponen tetap dikerjakan di Rusia,” ungkap juru bicara Rostec dilansir CNN.
“Parameter yang spesifik akan didiskusikan dalam proses negosiasi,” ujarnya.
Produsen pesawat Rostec dan UAC mungkin membangun pabrik di UEA untuk pesawat dengan versi yang lebih besar, yakni MC-21-400 dengan kursi penumpang lebih dari 250. Banyak komponen MC-21 berasal dari Barat, seperti mesin yang disuplai Pratt & Whitney berbasis di Connecticut, Amerika Serikat. (Andika Hendra M)
(nfl)