Kisah Ibu Pecandu Seks di AS: Tiduri 100 Pria, Telantarkan Anak-anaknya
A
A
A
SAINT CHARLES - Seorang ibu di Saint Charles, Missouri, Amerika Serikat (AS) menceritakan pengalamat pahit di masa lalu sebagai pecancu seks. Dia mengaku telah tidur dengan lebih dari 100 pria dan sempat menelantarkan anak-anaknya selama beberapa hari demi obsesi tak wajar itu.
Kecanduan yang dialami Monique Price, 25, itu dialami selama 10 tahun dan hampir membunuhnya.
Monique telah menjalani terapi dan tidak mudah menghilangkan kecanduan tak wajar seperti itu. Dia mengaku masih melakukan hubungan badan setidaknya enam kali sehari dengan tunangannya.
Kecanduan itu dialami Monique sejak usia 15 tahun atau masih di bawah umur. Dia percaya sejauh ini telah melakukan hubungan badan lebih dari 1.000 kali dengan lebih dari 100 pria.
Kondisi itu membuat Monique didiagnosis menderita banyak penyakit menular seksual (PMS) setelah melakukan kontak seksual tanpa kondom yang konstan dan impulsif, bahkan saat hamil sekalipun. Kini, ibu empat anak ini menyadari bahwa dia telah menjadi ibu yang buruk.
Demi memuaskan kecanduannya, Monique, mengaku pernah menelantarkan anak-anaknya di rumah selama beberapa hari. Hidupnya mulai berubah setelah pada suatu malam dia bertemu pria asing bernama Brandon Lamar Blu, 31, melalui situs kencan.
Brandon yang seorang sopir forklift melamar Monique dan membantu mengatasi kecanduannya tersebut.
Menurut seorang asisten medis Monique, kecanduan seks tak ubahnya seperti kecanduan narkoba. Dorongan tak terkenali akan menguasai seluruh pikiran dan tubuh orang yang kecanduan.
”Saya tidak menyadari apa yang saya lakukan itu berbahaya karena saya hanya memikirkan diri sendiri,” aku Monique.
”Saya benar-benar ibu yang buruk, saya akan membuat anak-anak saya tertidur dan kemudian meninggalkan rumah untuk berhubungan seks dan tidak pulang berhari-hari,” ujarnya.
”Semua orang di keluarga saya marah kepada saya dan sama sekali tidak mempercayai saya,” paparnya. Perempuan ini bahkan sempat ingin menyerahkan anak-anaknya untuk diadopsi orang lain.
“Bahkan ketika saya mengandung anak keempat saya, keinginan untuk seks semakin kuat karena hormon dan saya melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan banyak pria yang berbeda,” imbuh Monique.
”Saya terkena PMS yang bisa membunuh anak saya yang belum lahir dan tetap saja saya tidak berhenti karena tubuh saya tidak menginginkan saya.”
”Saya begitu terjebak dalam lubang gelap yang dalam dan tidak tahu bagaimana cara keluar. Saya pikir hidup saya sudah berakhir,” imbuh dia, seperti dikutip dari Daily Mirror, Jumat (10/11/2017).
Sejak awal merasakan dorongan tak wajar, Monique sudah berkonsultasi dengan dokter. ”Ketika saya masih muda, saya bisa merasakan tubuh saya memiliki dorongan dan perasaan aneh yang tak terkendali ini. Ketika saya pergi ke dokter, dia mengatakan bahwa itu adalah hormon remaja,” katanya.
”Dia bertanya apakah saya aktif secara seksual, tapi tentu saja saya berbohong karena ibu saya ada di ruangan itu,” kata Monique.
Kini, Monique berjuang mengatasi kecanduan aneh itu melalui terapi medis yang dibantu pasangannya.
”Ketika saya bertemu dengan Brandon, dia tidak seperti pria lain yang pernah saya temui sebelumnya. Dia membuat saya merasa sangat aman dan langsung jatuh cinta padanya. Dia menyelamatkan hidup saya.”
Kecanduan yang dialami Monique Price, 25, itu dialami selama 10 tahun dan hampir membunuhnya.
Monique telah menjalani terapi dan tidak mudah menghilangkan kecanduan tak wajar seperti itu. Dia mengaku masih melakukan hubungan badan setidaknya enam kali sehari dengan tunangannya.
Kecanduan itu dialami Monique sejak usia 15 tahun atau masih di bawah umur. Dia percaya sejauh ini telah melakukan hubungan badan lebih dari 1.000 kali dengan lebih dari 100 pria.
Kondisi itu membuat Monique didiagnosis menderita banyak penyakit menular seksual (PMS) setelah melakukan kontak seksual tanpa kondom yang konstan dan impulsif, bahkan saat hamil sekalipun. Kini, ibu empat anak ini menyadari bahwa dia telah menjadi ibu yang buruk.
Demi memuaskan kecanduannya, Monique, mengaku pernah menelantarkan anak-anaknya di rumah selama beberapa hari. Hidupnya mulai berubah setelah pada suatu malam dia bertemu pria asing bernama Brandon Lamar Blu, 31, melalui situs kencan.
Brandon yang seorang sopir forklift melamar Monique dan membantu mengatasi kecanduannya tersebut.
Menurut seorang asisten medis Monique, kecanduan seks tak ubahnya seperti kecanduan narkoba. Dorongan tak terkenali akan menguasai seluruh pikiran dan tubuh orang yang kecanduan.
”Saya tidak menyadari apa yang saya lakukan itu berbahaya karena saya hanya memikirkan diri sendiri,” aku Monique.
”Saya benar-benar ibu yang buruk, saya akan membuat anak-anak saya tertidur dan kemudian meninggalkan rumah untuk berhubungan seks dan tidak pulang berhari-hari,” ujarnya.
”Semua orang di keluarga saya marah kepada saya dan sama sekali tidak mempercayai saya,” paparnya. Perempuan ini bahkan sempat ingin menyerahkan anak-anaknya untuk diadopsi orang lain.
“Bahkan ketika saya mengandung anak keempat saya, keinginan untuk seks semakin kuat karena hormon dan saya melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan banyak pria yang berbeda,” imbuh Monique.
”Saya terkena PMS yang bisa membunuh anak saya yang belum lahir dan tetap saja saya tidak berhenti karena tubuh saya tidak menginginkan saya.”
”Saya begitu terjebak dalam lubang gelap yang dalam dan tidak tahu bagaimana cara keluar. Saya pikir hidup saya sudah berakhir,” imbuh dia, seperti dikutip dari Daily Mirror, Jumat (10/11/2017).
Sejak awal merasakan dorongan tak wajar, Monique sudah berkonsultasi dengan dokter. ”Ketika saya masih muda, saya bisa merasakan tubuh saya memiliki dorongan dan perasaan aneh yang tak terkendali ini. Ketika saya pergi ke dokter, dia mengatakan bahwa itu adalah hormon remaja,” katanya.
”Dia bertanya apakah saya aktif secara seksual, tapi tentu saja saya berbohong karena ibu saya ada di ruangan itu,” kata Monique.
Kini, Monique berjuang mengatasi kecanduan aneh itu melalui terapi medis yang dibantu pasangannya.
”Ketika saya bertemu dengan Brandon, dia tidak seperti pria lain yang pernah saya temui sebelumnya. Dia membuat saya merasa sangat aman dan langsung jatuh cinta padanya. Dia menyelamatkan hidup saya.”
(mas)