Indonesia Terpilih sebagai Dewan Eksekutif UNESCO
A
A
A
JAKARTA - Indonesia dilaporkan berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2017-2021. Indonesia terpilih dalam pemilihan yang berlangsung pada Sesi ke-39 General Conference UNESCO di Paris, Prancis, kemarin.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (9/11), Indonesia bersama dengan India, Jepang, China, Filipina, dan Bangladesh terpilih untuk duduk sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2017-2021 di Kelompok Asia Pasifik.
Dalam pemilihan yang berlangsung tertutup tersebut, Indonesia berhasil mengantongi 160 suara dan mendapatkan peringkat tiga pada Grup Asia Pasifik. Indonesia hanya kalah dari Jepang dan India yang secara berurutan menempati posisi pertama dan kedua.
“Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2017-2021 akan memberi ruang strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi menentukan standard setting yang dilakukan UNESCO," kata Duta Besar Indonesia untuk UNESCO, Dr. Hotmangaradja Pandjaitan.
Terpilihnya Indonesia dinilai sangat strategis bagi kepentingan nasional, mengingat negara anggota Dewan Eksekutif mempunyai kesempatan untuk lebih menyuarakan kepentingannya dan ikut menentukan putusan-putusan UNESCO. Hal ini juga sejalan dengan besarnya kepentingan Indonesia dalam bidang kerja UNESCO, utamanya di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Kemenangan Indonesia ini tak lepas dari capaian dan diplomasi Indonesia di UNESCO dan upaya penggalangan dukungan yang intensif baik oleh seluruh unsur Pemerintah, terutama Perwakilan RI. Tercatat, Indonesia telah menyumbangkan beberapa Works of Art untuk UNESCO dan telah duduk sebagai anggota World Heritage Committee (WHC) periode 2015-2019 yang memiliki mandat untuk pelestarian warisan budaya dunia. Pada tahun 2017, Indonesia juga dipercaya menjadi tuan rumah World Press Freedom Day.
Indonesia juga merupakan negara yang telah diakui UNESCO sebagai negara besar dalam promosi dan pelestarian budaya. Cukup banyak warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO, mulai dari wayang, keris, batik, angklung, noken, kawasan candi Borobudur dan Prambanan, juga Tari Saman dan Tari Bali sebagai warisan budaya tak benda.
Dewan Eksekutif UNESCO, bersama dengan General Conference UNESCO, merupakan badan pembuat keputusan-keputusan penting UNESCO dalam standard setting bidang pendidikan, kebudayaan, sains, dan informasi komunikasi. Dewan ini juga mengatur hal-hal terkait manajemen UNESCO, utamanya dalam bidang anggaran dan administrasi.
Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (9/11), Indonesia bersama dengan India, Jepang, China, Filipina, dan Bangladesh terpilih untuk duduk sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2017-2021 di Kelompok Asia Pasifik.
Dalam pemilihan yang berlangsung tertutup tersebut, Indonesia berhasil mengantongi 160 suara dan mendapatkan peringkat tiga pada Grup Asia Pasifik. Indonesia hanya kalah dari Jepang dan India yang secara berurutan menempati posisi pertama dan kedua.
“Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2017-2021 akan memberi ruang strategis bagi Indonesia untuk berkontribusi menentukan standard setting yang dilakukan UNESCO," kata Duta Besar Indonesia untuk UNESCO, Dr. Hotmangaradja Pandjaitan.
Terpilihnya Indonesia dinilai sangat strategis bagi kepentingan nasional, mengingat negara anggota Dewan Eksekutif mempunyai kesempatan untuk lebih menyuarakan kepentingannya dan ikut menentukan putusan-putusan UNESCO. Hal ini juga sejalan dengan besarnya kepentingan Indonesia dalam bidang kerja UNESCO, utamanya di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Kemenangan Indonesia ini tak lepas dari capaian dan diplomasi Indonesia di UNESCO dan upaya penggalangan dukungan yang intensif baik oleh seluruh unsur Pemerintah, terutama Perwakilan RI. Tercatat, Indonesia telah menyumbangkan beberapa Works of Art untuk UNESCO dan telah duduk sebagai anggota World Heritage Committee (WHC) periode 2015-2019 yang memiliki mandat untuk pelestarian warisan budaya dunia. Pada tahun 2017, Indonesia juga dipercaya menjadi tuan rumah World Press Freedom Day.
Indonesia juga merupakan negara yang telah diakui UNESCO sebagai negara besar dalam promosi dan pelestarian budaya. Cukup banyak warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO, mulai dari wayang, keris, batik, angklung, noken, kawasan candi Borobudur dan Prambanan, juga Tari Saman dan Tari Bali sebagai warisan budaya tak benda.
Dewan Eksekutif UNESCO, bersama dengan General Conference UNESCO, merupakan badan pembuat keputusan-keputusan penting UNESCO dalam standard setting bidang pendidikan, kebudayaan, sains, dan informasi komunikasi. Dewan ini juga mengatur hal-hal terkait manajemen UNESCO, utamanya dalam bidang anggaran dan administrasi.
(esn)