Pembantaian Texas Penembakan Gereja Terburuk dalam Sejarah AS

Selasa, 07 November 2017 - 06:04 WIB
Pembantaian Texas Penembakan...
Pembantaian Texas Penembakan Gereja Terburuk dalam Sejarah AS
A A A
WASHINGTON - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah gereja di pedesaan Texas. Aksi itu menewaskan 26 orang, kebanyakan adalah anak-anak dan seorang wanita hamil. Sekitar 20 orang lainnya terluka.

Menurut Carl Cahin, yang mengelola database kekerasa di tempat-tempat ibadah, penembakan tersebut kemungkinan adalah pembunuhan massal paling mematikan di sebuah rumah ibadah dalam sejarah Amerika Serikat (AS) modern. Sementara menurut Associated Press ini adalah penembakan fatal ke-14 di sebuah rumah ibadah sejak tahun 2012.

"Kuantitas dan frekuensi penembakan ini terus berlanjut. Gereja bukan lagi tempat suci," kata Cahin, yang mengunjungi negara tersebut untuk membicarakan keamanan di gereja-gereja.

"Saya berharap bahwa kebanyakan dari kita yang memberi pengajaran tentang kesiapan gereja untuk jenis kejahatan ini salah, tapi itu tidak salah. Kejahatan telah menyerang tempat suci dan akan terus melakukannya," sambungnya seperti dikutip dari Washington Post, Selasa (7/11/2017).

Penembakan profil tinggi dan kejahatan kebencian telah menempatkan kekerasan di rumah-rumah ibadah di bawah sorotan. Sebelum hari Minggu, sebuah penembakan bulan Juni 2015 di Gereja Episenter Methodist Afrika Emanuel di Charleston, S.C., di mana sembilan orang terbunuh, merupakan yang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir. Sembilan orang juga meninggal pada tahun 1999 di sebuah kuil Budha dekat Phoenix, pembunuhan massal terburuk dalam sejarah Arizona.

Pada tahun 2012, enam orang ditembak fatal di kuil Sikh di selatan Milwaukee. Pada tahun 1980, lima orang tewas setelah seorang pria bersenjata masuk ke First Baptist Church di Daingerfield, Texas, dan berteriak, "Ini adalah perang!" Tiga orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, terbunuh pada tahun 2014 setelah seseorang yang mengakui supremasi kulit putih melepaskan tembakan ke sebuah pusat komunitas Yahudi.

Gereja-gereja kulit hitam juga secara historis menjadi sasaran supremasi kulit putih. Antara 1995 dan musim semi 1996, hampir 30 gereja kulit hitam dibakar oleh pembakar. Banyak di negara bagian selatan, seperti Tennessee, Alabama, Georgia, North Carolina dan South Carolina.

Kasus lain tampaknya lebih terkait dengan isu domestik daripada kebencian mendalam terhadap orang-orang dengan keyakinan atau ras tertentu. Pada hari Minggu malam, beberapa jam setelah penembakan di Texas, seorang pria melepaskan tembakan ke istri dan pacarnya di luar sebuah gereja di Fresno, California. Penyidik
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0825 seconds (0.1#10.140)