Raja Salman Dilaporkan Temui PM Libanon yang Mengundurkan Diri
A
A
A
RIYADH - Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saudi dilaporkan telah melakukan pertemuan dengan Said Hariri, mantan Perdana Menteri Libanon, yang kemarin menyampaikan pengunduran diri.
Menurut keterangan media Saudi, Al Arabiya, seperti dilansir dari Anadolu Agency pada Senin (6/11), pertemuan itu berlangsung pada Senin pagi waktu setempat. Belum diketahui apa isi dari pembicaraan antara Raja Salman dan Hariri.
Pertemuan ini sendiri sejatinya cukup mengejutkan, karena hanya terjadi dua hari setelah Hariri menyampaikan pengumuman mendadak pengunduran dirinya, yang kebetulan juga dilakukan di Saudi.
Sementara itu, terkait isi pidato pengunduran Hariri, yang menyerang Iran dan Hizbullah, pemimpin gerakan Hizbullah Libanon, Hassan Nasrallah, menyebut pidato itu ditulis oleh pihak Saudi. Dia juga menuduh Saudi sebagai “aktor” di balik pengunduran diri Hariri.
”Bukan keinginan kami agar Hariri mengundurkan diri,” kata pentolan Hizbullah tersebut, yang menggambarkan mundurnya Hariri sebagai langkah mendadak dan tak terduga.
Bahkan, jika dia dipaksa untuk mengundurkan diri, cara eksekusi seperti itu tidak mencerminkan cara Hariri dalam menanganinya,” sambungnya.
Hariri, dalam pidatonya, menyalahkan campur tangan Iran dan Hizbullah di Libanon. Intervensi itu menjadi salah satu keputusannya untuk mengundurkan diri. Dia juga mengonfirmasi bahwa ada kekhawatiran pada dirinya menjadi target pembunuhan.
Menurut keterangan media Saudi, Al Arabiya, seperti dilansir dari Anadolu Agency pada Senin (6/11), pertemuan itu berlangsung pada Senin pagi waktu setempat. Belum diketahui apa isi dari pembicaraan antara Raja Salman dan Hariri.
Pertemuan ini sendiri sejatinya cukup mengejutkan, karena hanya terjadi dua hari setelah Hariri menyampaikan pengumuman mendadak pengunduran dirinya, yang kebetulan juga dilakukan di Saudi.
Sementara itu, terkait isi pidato pengunduran Hariri, yang menyerang Iran dan Hizbullah, pemimpin gerakan Hizbullah Libanon, Hassan Nasrallah, menyebut pidato itu ditulis oleh pihak Saudi. Dia juga menuduh Saudi sebagai “aktor” di balik pengunduran diri Hariri.
”Bukan keinginan kami agar Hariri mengundurkan diri,” kata pentolan Hizbullah tersebut, yang menggambarkan mundurnya Hariri sebagai langkah mendadak dan tak terduga.
Bahkan, jika dia dipaksa untuk mengundurkan diri, cara eksekusi seperti itu tidak mencerminkan cara Hariri dalam menanganinya,” sambungnya.
Hariri, dalam pidatonya, menyalahkan campur tangan Iran dan Hizbullah di Libanon. Intervensi itu menjadi salah satu keputusannya untuk mengundurkan diri. Dia juga mengonfirmasi bahwa ada kekhawatiran pada dirinya menjadi target pembunuhan.
(esn)