Kemlu Sudah Temui WNI yang Ditangkap di Marawi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia menuturkan, Kedutaan Besar Indonesia di Manila, Filipina sudah mendapatkan notifikasi resmi dari pemerintah Filipina mengenai Ilham Syaputra. Kemlu menyebut, pihak KBRI juga sudah melakukan pertemuan dengan Ilham.
"KBRI telah menerima notifikasi konsuler dari otoritas Filipina terkait ditangkapnya Ilham Syahputra pada hari Jum’at. Jum’at sore, 3 November, Wakil Dubes RI dan Atase Polisi telah mendapat akses konsuler dan melakukan interview guna menentukan status kewarganegaraan yang bersangkutan," kata juru bicara Kemlu RI, Arrmananytha Nassir melalui pesan singkat kepada awak media pada Senin (6/11).
"Dari hasil interview sementara yang bersangkutan menyampaikan berasal dari Medan dan menyampaikan beberapa nama keluarga dan teman di Medan. Verifikasi lebih lanjut akan dilakukan," sambungnya.
Ilham adalah WNI yang ditangkap oleh militer Filipina saat mereka melakukan operasi pembersihan militan di Marawi pada pekan lalu. Menurut polisi Filipina, Ilhamadalah satu dari beberapa militan yang ditangkap hidup-hidup. Dia diyakini sebagai petempur asing pertama yang ditangkap.
Kepala Polisi Lanao del Sur, Inspektur Senior John Guyguyon, kala itu mengatakan, Ilham Syaputra tiba di Filipina pada bulan November 2016. Menurutnya, kelompok militan tersebut bagian dari jaringan yang terkait dengan serangan teror di Jakarta pada Januari 2016 yang menewaskan empat warga sipil.
"KBRI telah menerima notifikasi konsuler dari otoritas Filipina terkait ditangkapnya Ilham Syahputra pada hari Jum’at. Jum’at sore, 3 November, Wakil Dubes RI dan Atase Polisi telah mendapat akses konsuler dan melakukan interview guna menentukan status kewarganegaraan yang bersangkutan," kata juru bicara Kemlu RI, Arrmananytha Nassir melalui pesan singkat kepada awak media pada Senin (6/11).
"Dari hasil interview sementara yang bersangkutan menyampaikan berasal dari Medan dan menyampaikan beberapa nama keluarga dan teman di Medan. Verifikasi lebih lanjut akan dilakukan," sambungnya.
Ilham adalah WNI yang ditangkap oleh militer Filipina saat mereka melakukan operasi pembersihan militan di Marawi pada pekan lalu. Menurut polisi Filipina, Ilhamadalah satu dari beberapa militan yang ditangkap hidup-hidup. Dia diyakini sebagai petempur asing pertama yang ditangkap.
Kepala Polisi Lanao del Sur, Inspektur Senior John Guyguyon, kala itu mengatakan, Ilham Syaputra tiba di Filipina pada bulan November 2016. Menurutnya, kelompok militan tersebut bagian dari jaringan yang terkait dengan serangan teror di Jakarta pada Januari 2016 yang menewaskan empat warga sipil.
(esn)