Trump: Warga Korut Hebat dan Ramah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut masyrakat Korea Utara (Korut) sebagai orang-orang yang hebat dan ramah. Hal itu disampaikan Trump jelang jelang mendarat di ibukota Jepang, Tokyo.
Trump menuturkan, pemerintah Korut memang bermasalah, dan bisa menjadi ancaman bagi keamanan global. Namun, dia menyatakan masyarakat Korut berbeda dengan pemerintahnya, di mana Trump menyebut masyakat Korut sebagai orang-orang yang sangat ramah.
"Korut mungkin menjadi masalah besar bagi negara dan dunia kita, namun warganya adalah orang-orang hebat," ucap Trump, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (5/11).
"Mereka (warga Korut) sangat ramah, jauh lebih ramah daripada dunia benar-benar tahu atau mengerti. Mereka orang-orang hebat, dan saya harap semuanya berhasil untuk semua orang," sambungnya.
Pemimpin AS itu kemudian mengisyaratkan bahwa Korut dapat dimasukkan dalam daftar negara yang memberikan dukungan kepada kelompok atau organisasi teroris dalam waktu dekat.
"Kami akan segera membuat keputusan ini. Saat ini, hanya ada tiga negara, yakni Iran, Sudan dan Suriah, yang ditunjuk berdasarkan undang-undang AS sebagai negara sponsor terorisme karena telah berulang kali memberikan dukungan untuk tindakan terorisme internasional," imbuhnya.
Trump menuturkan, pemerintah Korut memang bermasalah, dan bisa menjadi ancaman bagi keamanan global. Namun, dia menyatakan masyarakat Korut berbeda dengan pemerintahnya, di mana Trump menyebut masyakat Korut sebagai orang-orang yang sangat ramah.
"Korut mungkin menjadi masalah besar bagi negara dan dunia kita, namun warganya adalah orang-orang hebat," ucap Trump, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (5/11).
"Mereka (warga Korut) sangat ramah, jauh lebih ramah daripada dunia benar-benar tahu atau mengerti. Mereka orang-orang hebat, dan saya harap semuanya berhasil untuk semua orang," sambungnya.
Pemimpin AS itu kemudian mengisyaratkan bahwa Korut dapat dimasukkan dalam daftar negara yang memberikan dukungan kepada kelompok atau organisasi teroris dalam waktu dekat.
"Kami akan segera membuat keputusan ini. Saat ini, hanya ada tiga negara, yakni Iran, Sudan dan Suriah, yang ditunjuk berdasarkan undang-undang AS sebagai negara sponsor terorisme karena telah berulang kali memberikan dukungan untuk tindakan terorisme internasional," imbuhnya.
(esn)