Masjid Manchester Ditutup usai Diteror Surat Bubuk Putih
A
A
A
MANCHESTER - Sebuah masjid di kawasan Manchester, Inggris, ditutup sementara setelah diteror dengan surat ancaman yang disertai bubuk putih. Petugas terkait mengenakan pakaian khusus dan alat pernapasan saat masuk ke masjid untuk memeriksa zat tersebut.
Belum diketahui apakah bubuk putih yang dikirim ke Masjid Didsbury tersebut berbahaya atau tidak.
Staf dan pemimpin di Masjid Didsbury dan Islamic Center di West Didsbury menelepon polisi setelah menerima surat ancaman pada Sabtu pagi.
Sejumlah petugas polisi dikerahkan di sekitar masjid. Polisi juga bekerjasama dengan petugas pemadam kebakaran untuk mengantisipasi risiko terburuk yang berpotensi membahayakan para jamaah.
Hasil sementara dari pemeriksaan polisi dinyatakan bahwa insiden tersebut dianggap berisiko rendah.
“Polisi ditelepon untuk datang ke Manchester Islamic Center, di Burton Road, Didsbury pada pukul 11.40. Petugas menerima telepon bahwa telah ada surat ancaman yang dikirim ke Islamic Center,” kata Kepolisian Greater Manchester melalui seorang juru bicara.
”Polisi hadir dan bersama dengan petugas pemadam kebakaran, saat ini sedang mengakses surat tersebut,” lanjut pihak kepolisian.
”Pada tahap ini dianggap sebagai risiko rendah. Petugas diharapkan tetap tinggal di tempat kejadian sepanjang sisa hari ini (kemarin),” imbuh pihak kepolisian, seperti dikutip dari Daily Mirror, Minggu (5/11/2017).
Masjid Didsbury pernah dijaga aparat polisi pada bulan Mei lalu setelah terungkap bahwa pelaku pemboman di Manchester Arena, Salman Abedi, pernah beribadah di sana.
Aksi Abedi telah menewaskan 22 orang dan melukai ratusan lainnya saat dia meledakkan perangkat mematikannya di aula Manchester Arena, tempat digelarnya konser penyanyi Amerika Serikat kala itu.
Belum diketahui apakah bubuk putih yang dikirim ke Masjid Didsbury tersebut berbahaya atau tidak.
Staf dan pemimpin di Masjid Didsbury dan Islamic Center di West Didsbury menelepon polisi setelah menerima surat ancaman pada Sabtu pagi.
Sejumlah petugas polisi dikerahkan di sekitar masjid. Polisi juga bekerjasama dengan petugas pemadam kebakaran untuk mengantisipasi risiko terburuk yang berpotensi membahayakan para jamaah.
Hasil sementara dari pemeriksaan polisi dinyatakan bahwa insiden tersebut dianggap berisiko rendah.
“Polisi ditelepon untuk datang ke Manchester Islamic Center, di Burton Road, Didsbury pada pukul 11.40. Petugas menerima telepon bahwa telah ada surat ancaman yang dikirim ke Islamic Center,” kata Kepolisian Greater Manchester melalui seorang juru bicara.
”Polisi hadir dan bersama dengan petugas pemadam kebakaran, saat ini sedang mengakses surat tersebut,” lanjut pihak kepolisian.
”Pada tahap ini dianggap sebagai risiko rendah. Petugas diharapkan tetap tinggal di tempat kejadian sepanjang sisa hari ini (kemarin),” imbuh pihak kepolisian, seperti dikutip dari Daily Mirror, Minggu (5/11/2017).
Masjid Didsbury pernah dijaga aparat polisi pada bulan Mei lalu setelah terungkap bahwa pelaku pemboman di Manchester Arena, Salman Abedi, pernah beribadah di sana.
Aksi Abedi telah menewaskan 22 orang dan melukai ratusan lainnya saat dia meledakkan perangkat mematikannya di aula Manchester Arena, tempat digelarnya konser penyanyi Amerika Serikat kala itu.
(mas)