Kalahkan Ibu Tiri, Ivanka Trump Perempuan Berpengaruh Dunia

Sabtu, 04 November 2017 - 12:52 WIB
Kalahkan Ibu Tiri, Ivanka...
Kalahkan Ibu Tiri, Ivanka Trump Perempuan Berpengaruh Dunia
A A A
NEW YORK - Banyak nama baru yang masuk dalam daftar perempuan paling berpengaruh versi majalah Forbes tahun 2017 yang totalnya 23 orang. Salah satunya Ivanka Trump, putri Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menduduki peringkat ke-19 sebagai perempuan paling berpengaruh dunia.

Ivanka merupakan pendatang baru perempuan paling berpengaruh kedua. Bahkan ibu tirinya, Ibu Negara AS Melania Trump, tidak masuk ke dalam daftar Forbes. "Ivanka menjadi pemain kunci dalam pemerintahan Donald Trump. Target kebijakannya ialah mempromosikan perempuan di bidang kewirausahaan," ungkap Forbes dalam keterangan pengumuman 100 Wanita Paling Berpengaruh 2017.

Popularitas Ivanka semakin melonjak setelah membantu ayahnya sepanjang kampanye pemilihan presiden AS. Peran wanita berusia 36 tahun tersebut diakui amat vital oleh sang ayah. "Dia adalah orang yang sangat penting. Saya sangat beruntung," ujar Trump tak lama setelah menang dalam pemilu AS.

Sebelum terjun ke politik, Ivanka dikenal sebagai perancang baik busana, sepatu maupun perhiasan. Wanita kelahiran New York ini juga sempat mencicipi dunia modeling. Sederet brand papan atas internasional seperti Versace, Marc Bouwer, dan Thierry Mugler pernah memakai jasanya. Faktor lain mengapa Ivanka amat populer adalah karena dia seorang pengusaha yang mengenyam pendidikan tinggi, berbakat dalam menulis, pebisnis ulung, bintang televisi, sangat paham dengan media sosial, cantik, dan muda.

Ivanka juga kerap hadir dalam berbagai kegiatan kenegaraan. Dia hadir saat ayahnya menerima kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe awal tahun ini. Ivanka juga ikut serta dalam diskusi bersama Kanselir Jerman Angela Merkel, Maret lalu.

Daftar perempuan paling berpengaruh versi majalah Forbes kali ini masih didominasi tokoh dari AS, yakni mencapai 48 orang. Namun sejumlah nama baru dari negara lain juga bermunculan. Total pendatang baru mencapai 23 orang, terbanyak dalam sejarah. Selain Ivanka, dalam bidang keuangan, pendatang baru seperti Kathrun Petralia (berpengaruh ke-98) mampu menjadi pemimpin fintech dan media.

"Perempuan seperti Kathleen Kennedy (ke-77) juga menunjukkan perempuan dapat unjuk gigi di film terbesar di dunia, "Star Wars". Saat terjadi sengketa, dia berani mengambil tindakan tegas," ungkap Forbes.

Presiden Estonia Kersti Kaljulaid berada di posisi ke-78. Dengan jumlah penduduk hanya 1,2 juta jiwa, Estonia memang merupakan negara kecil. Namun negara tersebut berhasil memimpin revolusi digital di mana robot melakukan layanan pengiriman secara reguler. Warga Estonia juga dapat melakukan voting secara online.

Di Norwegia, Erna Solberg (posisi ke-46) yang sering disebut sebagai Angela Merkel Norwegia telah berhasil memimpin negaranya mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan penjualan minyak. Saat ini Solberg berencana melakukan ekspansi ekonomi.

Di China, kaum perempuan terus memimpin revolusi entrepreneur. Pemerintah China menyatakan sebanyak 55% bisnis baru internet digawangi perempuan. Jean Liu (ke-40), pemilik Didi Chuxing, berhasil mengalahkan Travis Kalanick, pemilik Uber, di pasar China. Uber menjual operasi mereka kepada Liu.

"Mengenai kepemimpinan, perempuan memang masih menjadi kaum minoritas. Namun perempuan dalam daftar kami benar-benar memberikan perubahan nyata," papar Forbes.

Merkel Tujuh Kali

Untuk ketujuh kalinya secara beruntun, Kanselir Jerman Angela Merkel kembali dinobatkan sebagai Wanita Paling Berpengaruh di Dunia 2017. Merkel menunjukkan dominasinya sebagai wanita paling berpengaruh tahun ini. Untuk keenam secara beruntun atau ke-12 sepanjang sejarah, wanita berusia 61 tahun itu masuk daftar wanita paling disegani ini.

"Jika ada satu pemimpin yang mampu menghadapi tantangan ekonomi dan politik di Uni Eropa, dari segala sisi, dari akar masalah, itu adalah Kanselir Jerman Angela Merkel," tulis Forbes.

Salah satu poin yang paling menonjol dari Merkel, menurut Forbes adalah kepemimpinannya. Saat ini wanita kelahiran 17 Juli 1954 tersebut dituntut mampu menjaga persatuan Uni Eropa (UE) seiring dengan keluarnya Inggris dan tumbuhnya sentimen anti-imigran di Eropa. "Dia memiliki kekuatan dan kekuasaan mengingat ekonomi Jerman terus melonjak naik. Setelah mengalami penurunan pada 2015, produk domestik bruto (PDB) Jerman kini kembali pulih," demikian keterangan Forbes.

Jerman merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Eropa. Merkel merupakan perempuan pertama yang menerima gelar Person of The Year sejak Time mengubah gelar itu dari Man of The Year pada 1999. Merkel yang mantan peneliti riset yang menjadi kanselir Jerman sejak 2005.

Dia memimpin Partai Persatuan Demokratik Kristen (CDU) sejak 2000. Dia merupakan perempuan pertama yang memegang posisi-posisi tersebut. Dengan gelar doktor untuk bidang kimia fisik, Merkel memasuki dunia politik di tengah Revolusi 1989 sebagai deputi juru bicara untuk Pemerintah Jerman Timur yang terpilih pertama kali secara demokratis pada 1990.

Setelah penyatuan kembali Jerman pada 1990, dia terpilih sebagai anggota Bundestag untuk Stralsund-Nordvorpommern-Ruegen. Dia kemudian terpilih sebagai menteri perempuan dan pemuda pada 1991 di era Kanselir Helmut Kohl, lalu menjadi menteri lingkungan pada 1994.

Setelah Kohl kalah pada 1998, dia terpilih sebagai sekretaris jenderal CDU sebelum menjadi pemimpin perempuan pertama partai itu dua tahun kemudian. Setelah pemilu federal 2005, dia terpilih sebagai kanselir Jerman perempuan pertama dengan memimpin koalisi berkuasa.

Kariernya sebagai negarawan pun semakin cerah sejak saat itu. Forbes memaparkan, 100 perempuan yang masuk ke dalam daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia ini dinilai berdasarkan kecerdasan dan keahliannya dalam memimpin bisnis atau negara. Banyak dari mereka yang berasal dari kalangan pengusaha, investor, para ilmuwan, dermawan, dan CEO perusahaan.

Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May berada di posisi kedua. May merupakan pendatang baru. Dia sedang memimpin negaranya melewati Brexit, momen yang rumit dan bersejarah bagi Inggris dan Uni Eropa (UE). Di belakang May terdapat Melinda Gates, Sheryl Sandberg, Mary Barra, Susan Wojcicki, Abigail Johnson, Christine Lagarde, Ana Patricia Botin, Ginni Rometry.

Daftar Wanita Paling Berpengaruh tahun ini menampilkan 100 perempuan yang mewakili berbagai sektor seperti politik, bisnis, teknologi, dan media. Namun sebagian besar atau 48 orang berasal dari Amerika Serikat (AS). Forbes mengungkapkan, para wanita di daftar ini memengaruhi lebih dari miliaran orang di dunia.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0895 seconds (0.1#10.140)