Bos Mafia Italia Minta Putrinya Dihabisi karena Jadi Pacar Polisi
A
A
A
ROMA - Seorang bos mafia di Sisilia, Italia, memerintahkan anak buahnya agar putrinya dibunuh karena jatuh cinta pada polisi. Dia merasa penangkapannya terjadi setelah putrinya jadi pacar seorang polisi.
Perintah pembunuhan itu dia berikan dari balik jeruji besi. Bos mafia bernama Guiseppe “Pino” Scaduto itu menyalahkan hubungan asmara putrinya dengan seorang polisi senior Italia atas penangkapan dirinya.
Penyidik yang menggeledah korespondensinya di penjara menemukan referensi mengerikan, di mana ada “hadiah” tertentu yang ingin dia berikan pada putrinya. Hadiah yang dimaksud adalah maut.
Penyidik mengatakan, Scaduto, yang dibebaskan dari penjara pada bulan April lalu, telah menyuruh anaknya agar membunuh adik perempuannya. Menurut penyidik, sang bos mafia mengatakan kepada putranya; ” Adikmu telah menjadi informan”.
Tapi Scaduto junior—yang juga menghadapi tuduhan pembunuhan secara terpisah—enggan mematuhi perintah ayahnya.
”Saya tidak ingin melakukannya,” katanya, dalam percakapan yang disadap oleh polisi. ”Jika Anda menginginkannya ‘selesai’, lakukan sendiri. Mengapa saya harus mengatasi masalah ini? Saya berumur 30 tahun,” lanjut dia.
Scaduto senior, yang mengatur sindikat Bagheria di dekat Ibu Kota Sisilia, Palermo, kemudian mencoba menyerahkan pekerjaan itu kepada orang lain.
Dari rekaman yang disadap itulah, sang bos mafia ditangkap. ”Hari ini, kami telah menangkap seorang bos kejahatan yang ingin membunuh putrinya sendiri karena dia menjalin hubungan dengan seorang mayor polisi Italia,” kata Menteri Luar Negeri Italia Angelino Alfano.
”Mafia mendefinisikan diri mereka sebagai pria terhormat. Tapi di mana kehormatannya ketika memerintahkan pembunuhan pada anak Anda?,” tanya menteri tersebut, seperti dikutip AFP, Rabu (1/11/2017).
Scaduto ditangkap bersama lima belas anggota klan Bagheria lainnya. Mereka semua dituduh melakukan asosiasi mafia dan pemerasan yang menargetkan pengusaha lokal di sektor konstruksi dan air mineral.
Perintah pembunuhan itu dia berikan dari balik jeruji besi. Bos mafia bernama Guiseppe “Pino” Scaduto itu menyalahkan hubungan asmara putrinya dengan seorang polisi senior Italia atas penangkapan dirinya.
Penyidik yang menggeledah korespondensinya di penjara menemukan referensi mengerikan, di mana ada “hadiah” tertentu yang ingin dia berikan pada putrinya. Hadiah yang dimaksud adalah maut.
Penyidik mengatakan, Scaduto, yang dibebaskan dari penjara pada bulan April lalu, telah menyuruh anaknya agar membunuh adik perempuannya. Menurut penyidik, sang bos mafia mengatakan kepada putranya; ” Adikmu telah menjadi informan”.
Tapi Scaduto junior—yang juga menghadapi tuduhan pembunuhan secara terpisah—enggan mematuhi perintah ayahnya.
”Saya tidak ingin melakukannya,” katanya, dalam percakapan yang disadap oleh polisi. ”Jika Anda menginginkannya ‘selesai’, lakukan sendiri. Mengapa saya harus mengatasi masalah ini? Saya berumur 30 tahun,” lanjut dia.
Scaduto senior, yang mengatur sindikat Bagheria di dekat Ibu Kota Sisilia, Palermo, kemudian mencoba menyerahkan pekerjaan itu kepada orang lain.
Dari rekaman yang disadap itulah, sang bos mafia ditangkap. ”Hari ini, kami telah menangkap seorang bos kejahatan yang ingin membunuh putrinya sendiri karena dia menjalin hubungan dengan seorang mayor polisi Italia,” kata Menteri Luar Negeri Italia Angelino Alfano.
”Mafia mendefinisikan diri mereka sebagai pria terhormat. Tapi di mana kehormatannya ketika memerintahkan pembunuhan pada anak Anda?,” tanya menteri tersebut, seperti dikutip AFP, Rabu (1/11/2017).
Scaduto ditangkap bersama lima belas anggota klan Bagheria lainnya. Mereka semua dituduh melakukan asosiasi mafia dan pemerasan yang menargetkan pengusaha lokal di sektor konstruksi dan air mineral.
(mas)