Dua Polisi New York Perkosa Gadis 18 Tahun dengan Tangan Diborgol
A
A
A
NEW YORK - Seorang gadis 18 tahun mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan terhadap dua petugas polisi New York, Amerika Serikat (AS). Gadis itu mengaku diperkosa oleh kedua polisi dengan kondisi tangannya diborgol.
Dua petugas Departemen Polisi New York (NYPD) bernama Eddie Martins dan Richard Hall menangkap korban yang mengidentifikasi dirinya di media sosial dengan nama Anna Chambers.
Gadis ini ditangkap atas tuduhan meroko ganja di tempat parkir sebuah restoran Chipotle di Coney Island.
Dalam tuntutannya di pengadilan, korban menyatakan bahwa kedua petugas polisi memaksanya melakukan tindakan seks. Kejadian itu berlangsung beberapa hari lalu.
Kedua polisi tidak menyangkal bahwa insiden tersebut memang benar-benar terjadi. Namun, mereka mengklaim bahwa pertemuan tersebut bersifat “konsensual”.
Minggu ini para petugas polisi menulis surat kepada jaksa yang mendesak agar mereka tidak dituntut. Sebaliknya, mereka berusaha untuk mendiskreditkan Chambers.
Surat tersebut menyebutkan bahwa korban telah berbagi cerita ”provokatif” di media sosial sejak tuduhan tersebut terungkap.
Chambers telah menceritakan apa yang dia alami melalui Twitter. “Tentu saja, hanya polisi yang bisa percaya bahwa seorang remaja yang diborgol ditangkap karena kepemilikan narkoba. Jangan tunggu untuk berhubungan seks dengan petugas polisi,” tulis gadis itu.
Pengacara korban Michael David mengatakan kepada New York Post bahwa klaim hubungan seks konsensual atau tanpa paksaan oleh kedua polisi itu merupakan kebohongan.
”Dia (korban) hanya ingin semua orang tahu bahwa ini adalah kebohongan mutlak (untuk menyebut) bahwa ini adalah sebuah konsensual,” kata David, yang dilansir Senin (30/10/2017).
”Dia diperkosa, dia dengan kejam diperkosa secara brutal dengan diborgol, itu benar,” lanjut David. Kedua petugas polisi diperkirakan akan hadir di pengadilan pada minggu depan.
Dua petugas Departemen Polisi New York (NYPD) bernama Eddie Martins dan Richard Hall menangkap korban yang mengidentifikasi dirinya di media sosial dengan nama Anna Chambers.
Gadis ini ditangkap atas tuduhan meroko ganja di tempat parkir sebuah restoran Chipotle di Coney Island.
Dalam tuntutannya di pengadilan, korban menyatakan bahwa kedua petugas polisi memaksanya melakukan tindakan seks. Kejadian itu berlangsung beberapa hari lalu.
Kedua polisi tidak menyangkal bahwa insiden tersebut memang benar-benar terjadi. Namun, mereka mengklaim bahwa pertemuan tersebut bersifat “konsensual”.
Minggu ini para petugas polisi menulis surat kepada jaksa yang mendesak agar mereka tidak dituntut. Sebaliknya, mereka berusaha untuk mendiskreditkan Chambers.
Surat tersebut menyebutkan bahwa korban telah berbagi cerita ”provokatif” di media sosial sejak tuduhan tersebut terungkap.
Chambers telah menceritakan apa yang dia alami melalui Twitter. “Tentu saja, hanya polisi yang bisa percaya bahwa seorang remaja yang diborgol ditangkap karena kepemilikan narkoba. Jangan tunggu untuk berhubungan seks dengan petugas polisi,” tulis gadis itu.
Pengacara korban Michael David mengatakan kepada New York Post bahwa klaim hubungan seks konsensual atau tanpa paksaan oleh kedua polisi itu merupakan kebohongan.
”Dia (korban) hanya ingin semua orang tahu bahwa ini adalah kebohongan mutlak (untuk menyebut) bahwa ini adalah sebuah konsensual,” kata David, yang dilansir Senin (30/10/2017).
”Dia diperkosa, dia dengan kejam diperkosa secara brutal dengan diborgol, itu benar,” lanjut David. Kedua petugas polisi diperkirakan akan hadir di pengadilan pada minggu depan.
(mas)