Kilas Balik Kemerdekaan Catalonia dari Spanyol

Sabtu, 28 Oktober 2017 - 05:29 WIB
Kilas Balik Kemerdekaan...
Kilas Balik Kemerdekaan Catalonia dari Spanyol
A A A
BARCELONA - Catalonia, wilayah bagian timur Spanyol yang kaya, mendeklarasikan kemerdekaannya. Keputusan ini pun membuat wilayah itu berada dalam cengkeraman krisis.

Apa yang terjadi saat ini di Catalonia tidak terjadi begitu saja. Ada sebuah proses panjang dan peristiwa penting yang melingkupinya. Berikut adalah garis waktu bagaimana situasi meningkat dalam tiga tahun terakhir, yang berpuncak pada deklarasi kemerdekaannya seperti disitat dari laman Independent, Sabtu (28/10/2017).

Januari 2015

Setelah jajak pendapat ala referendum yang tidak mengikat pada tahun sebelumnya menunjukkan dukungan yang tinggi untuk kemerdekaan, presiden Catalan Artur Mas menyerukan pemilihan daerah baru sebagai ujian dukungan lebih lanjut.

September 2015

Partai separatis memenangkan mayoritas parlemen dalam pemilihan daerah di Catalonia pada platform untuk mendorong kemerdekaan.

November 2015

Parlemen daerah Catalonia memilih sebuah resolusi untuk mendukung kemerdekaan, menjanjikan "pemisahan diri dari negara Spanyol" yang tertuang dalam undang-undang baru.

Desember 2015

Pengadilan konstitusional Spanyol di Madrid menyerang suara parlemen Catalan untuk kemerdekaan, memutuskan bahwa undang-undang baru tersebut melanggar konstitusi nasional.

Januari 2016

Carles Puigdemont mengambil alih posisi sebagai presiden pemerintah daerah Catalan setelah ada kesepakatan antara partai separatis di parlemen daerah.

Juni 2017

Pemerintah Catalan menyerukan referendum kemerdekaan pada bulan Oktober 2017.

7 September 2017

Pengadilan Konstitusional Spanyol menunda sebuah undang-undang referendum yang diperkenalkan oleh pemerintah daerah Catalan, yang mengumumkan bahwa referendum yang akan datang ilegal.

15 September 2017

Polisi Spanyol menyita kotak suara yang disembunyikan oleh pemerintah daerah.

20 September 2017

Badai polisi Spanyol dan menduduki kementerian pemerintah Catalan untuk mencari bukti bahwa pemerintah Catalan melanggar hukum dengan mencoba mengadakan referendum. Pengunjuk rasa turun ke jalan sebagai jawaban.

1 Oktober 2017

Ribuan orang Catalan turun ke jalan untuk menduduki tempat pemungutan suara dan membiarkan mereka tetap buka di tengah tindakan keras polisi untuk menekan referendum. Sebanyak 92 persen orang yang memilih kemerdekaan kembali dari 43 persen jumlah pemilih.

3 Oktober 2017

Protes besar dan pemogokan umum menggairahkan Catalonia saat Raja Felipe VI mengecam pemerintah Catalan dalam sebuah pidato televisi yang sangat keras.

11 Oktober 2017

Perdana Menteri Spanyol Mario Rajoy menetapkan pemerintah batas waktu Catalonia 16 Oktober untuk mengklarifikasi apakah mereka telah mengumumkan kemerdekaan atau tidak, dengan perpanjangan tiga hari lebih lanjut sampai 19 Oktober.

17 Oktober 2017

Pengadilan nasional Spanyol memerintahkan pemenjaraan Jordi Sànchez dan Jordi Cuixart, dua politisi separatis Catalan.

21 Oktober 2017

Pemerintah Spanyol menunda otonomi Catalonia dan mengatakan akan memberlakukan peraturan langsung dari Sabtu depan, 28 Oktober.

26 Oktober 2017

Presiden Catalan pemerintah Carles Puigdemont memilih untuk tidak menyatakan kemerdekaannya sendiri dan mengatakan bahwa dia akan meninggalkan keputusan tersebut kepada anggota parlemen.

27 Oktober 2017

Parlemen Catalan bertemu dan secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dengan 70 suara berbanding 10, dalam sebuah pemungutan suara yang diboikot oleh pihak oposisi. Belakangan hari itu, senat Spanyol menyetujui kekuatan baru bagi pemerintah Madrid untuk menerapkan peraturan langsung di Catalonia dengan 214 suara melawan 47.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0964 seconds (0.1#10.140)