Turki Akan Buka Pusat Kebudayaan di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Turki untuk Indonesia, Sander Gurbuz mengatakan pihaknya akan membuka pusat kebudayaan Turki di Jakarta dalam waktu dekat. Gurbuz menyebut, di pusat kebudayaan itu kelak masyarakat Indonesia bisa mempelajari bahasa Turki.
"Kami sebenar lagi akan membuka pusat kebudayaan Turki, dan akan ada kursus bahasa Turki. Dalam satu tahun kedepan mungkin Anda sudah bisa berbahasa Turki, sehingga saya bisa berpidato dengan bahasa Turki," kata Gurbuz saat menyampaikan sambutan dalam perayaan hari nasional Turki yang ke-94, semalam.
Dalam sambutannya, Gurbuz menjabarkan mengenai perkembangan hubungan Turki dan Indonesia. Dia menyebut, hubungan Turki dan Indonesia sudah terjalin selama lebih dari setengah abad, dan terus mengalami perkembangan.
Gurbuz menyatakan Turki adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Hubungan kedua negara mulai terjalin pada tahun 1950, dan Turki mulai membuka Keduataan Besar di Jakarta pada tahun 1957.
Dirinya menyebut, hubungan Turki dan Indonesia semakin kuat saat kedua negara meningkatkan kerjasama menjadi kerjasama strategis pada tahun 2011."Eratnya hubungan kita juga diperlihatkan dengan kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 2015 dan kunjungan balasan Presiden Indonesia Joko Widodo tahun ini yang merupakan kunjungan perdana setelah tujuh tahun ke Turki," sambungnya.
Dia lalu menuturkan, dalam pertemuan antara Erdogan dan Jokowi telah disepakati sejumlah kesepakatan dalam berbagai bidang. Selain itu, lanjut Gurbuz dalam pertemuan itu kedua pemimpin tersebut juga menegaskan komitmen untuk terus mengembangkan hubungan diantara kedua negara.
"Komitmen Turki dan Indonesia dalam dunia internasional juga sama. Dua negara sama-sama tergabung dalam anggota PBB, Organisasi Kerjasama Islam, D8, G20 dan MIKTA," tukasnya.
"Kami sebenar lagi akan membuka pusat kebudayaan Turki, dan akan ada kursus bahasa Turki. Dalam satu tahun kedepan mungkin Anda sudah bisa berbahasa Turki, sehingga saya bisa berpidato dengan bahasa Turki," kata Gurbuz saat menyampaikan sambutan dalam perayaan hari nasional Turki yang ke-94, semalam.
Dalam sambutannya, Gurbuz menjabarkan mengenai perkembangan hubungan Turki dan Indonesia. Dia menyebut, hubungan Turki dan Indonesia sudah terjalin selama lebih dari setengah abad, dan terus mengalami perkembangan.
Gurbuz menyatakan Turki adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Hubungan kedua negara mulai terjalin pada tahun 1950, dan Turki mulai membuka Keduataan Besar di Jakarta pada tahun 1957.
Dirinya menyebut, hubungan Turki dan Indonesia semakin kuat saat kedua negara meningkatkan kerjasama menjadi kerjasama strategis pada tahun 2011."Eratnya hubungan kita juga diperlihatkan dengan kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 2015 dan kunjungan balasan Presiden Indonesia Joko Widodo tahun ini yang merupakan kunjungan perdana setelah tujuh tahun ke Turki," sambungnya.
Dia lalu menuturkan, dalam pertemuan antara Erdogan dan Jokowi telah disepakati sejumlah kesepakatan dalam berbagai bidang. Selain itu, lanjut Gurbuz dalam pertemuan itu kedua pemimpin tersebut juga menegaskan komitmen untuk terus mengembangkan hubungan diantara kedua negara.
"Komitmen Turki dan Indonesia dalam dunia internasional juga sama. Dua negara sama-sama tergabung dalam anggota PBB, Organisasi Kerjasama Islam, D8, G20 dan MIKTA," tukasnya.
(esn)