Menolak Tunduk, Presiden Catalonia Serukan Pemilihan Daerah

Kamis, 26 Oktober 2017 - 22:58 WIB
Menolak Tunduk, Presiden...
Menolak Tunduk, Presiden Catalonia Serukan Pemilihan Daerah
A A A
BARCELONA - Pemimpin Catalonia Carles Puigdemont menyerukan pemilihan regional secepatnya. Ini merupakan reaksi terhadap tekanan dari pemerintah Spanyol yang bersiap untuk mengendalikan langsung wilayah otonomi tersebut guna menghalangi upaya kemerdekaannya.

Seperti dikutip dari ITV, Kamis (26/10/2017), Puigdemont menyatakan bahwa dia tidak akan tunduk pada tuntutan Spanyol dalam sebuah pidato saat dia mendesak perundingan damai untuk menemukan jalan ke depan.

Dalam pidatonya, Puigdemont mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan suara karena wilayah tersebut perlu untuk lebih mengeksplorasi jalan negosiasi dengan Pemerintah mengenai masa depan wilayah tersebut.

Dia meminta perdamaian di depan orang-orang yang sedang bernyanyi "merdeka".

Pemimpin tersebut juga dengan tegas menyalahkan pihak-pihak yang terlibat dalam perundingan dengan Madrid, dengan mengatakan bahwa mereka telah gagal memberikan jaminan yang memungkinkan kedua belah pihak menyetujui pemungutan suara baru.

Itu terjadi setelah Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan bahwa dia berencana untuk memecat pemimpin daerah tersebut dan mengadakan pemilihan baru di Catalonia dalam upaya untuk merebut kembali kendali wilayah tersebut setelah referendum kemerdekaan.

Pemerintah Spanyol tidak mengakui referendum untuk memisahkan diri sebagai negara yang terpisah, dan telah bergerak untuk mengendalikan wilayah tersebut di tengah gejolak mengenai masa depan kawasan ini.

Rajoy mengatakan bahwa pemerintah pusat perlu mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengasumsikan kontrol Catalonia guna "memulihkan ketertiban" dalam upaya pemisahan yang didukung oleh pemerintah daerah.

Namun, para pejabat tidak dapat menjelaskan apa yang akan terjadi pada Puidgemont dan yang lainnya jika mereka menolak untuk mematuhi keputusan Madrid menggantikan mereka.

Puigdemont membalas, dengan mengatakan bahwa rencana Spanyol adalah serangan terhadap demokrasi yang bertujuan untuk menghapus pemerintahan sendiri di wilayah tersebut, yang saat ini memiliki kekuasaan devolusi yang tinggi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9883 seconds (0.1#10.140)