Israel Tangkap Pria Palestina karena Salah Terjemahkan Kalimat di Facebook
A
A
A
TEL AVIV - Kepolisian Israel membuat sebuah kesalahan yang bisa dibilang konyol. Pihak kepolisian Israel dilaporkan menangkap seorang pria Palestina hanya karena mereka salah menterjemahkan tulisan pria Palestina itu di laman Facebook.
Polisi Israel diketahui menggunakan perangkat terjemahan otomatis yang dimiliki Facebook saat mereka menterjemahkan perkataan yang diunggah pria Palestina itu di laman Facebooknya.
Media Israel, Harretz, menuturkan, pria Palestina itu menggunggah foto dirinya bersandar pada buldoser di sebuah lokasi konstruksi di permukiman di Tepi Barat. Penjelasan gambarnya berbunyi "selamat pagi" dalam bahasa Arab, namun perangkat penerjemah otomatis salah menafsirkan perkataan itu sebagai "serang mereka" dalam bahasa Ibrani.
"Petugas polisi, yang tidak berbicara bahasa Arab, mengandalkan terjemahan otomatis yang menduga bahwa pria tersebut mengancam akan melakukan serangan dengan buldoser, yang telah digunakan dalam serangan teroris sebelumnya," bunyi laporan Harretz, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (22/10).
Belum ada penjelasan resmi dari kepolisian atau dari pemerintah Israel mengenai penangkapan pria Palestina tersebut. Selain itu, belum diketahui apakah pria Palestina tersebut telah dibebaskan, atau belum.
Polisi Israel diketahui menggunakan perangkat terjemahan otomatis yang dimiliki Facebook saat mereka menterjemahkan perkataan yang diunggah pria Palestina itu di laman Facebooknya.
Media Israel, Harretz, menuturkan, pria Palestina itu menggunggah foto dirinya bersandar pada buldoser di sebuah lokasi konstruksi di permukiman di Tepi Barat. Penjelasan gambarnya berbunyi "selamat pagi" dalam bahasa Arab, namun perangkat penerjemah otomatis salah menafsirkan perkataan itu sebagai "serang mereka" dalam bahasa Ibrani.
"Petugas polisi, yang tidak berbicara bahasa Arab, mengandalkan terjemahan otomatis yang menduga bahwa pria tersebut mengancam akan melakukan serangan dengan buldoser, yang telah digunakan dalam serangan teroris sebelumnya," bunyi laporan Harretz, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (22/10).
Belum ada penjelasan resmi dari kepolisian atau dari pemerintah Israel mengenai penangkapan pria Palestina tersebut. Selain itu, belum diketahui apakah pria Palestina tersebut telah dibebaskan, atau belum.
(esn)