Oposisi Spanyol Dukung Pembubaran Parlemen Catalonia

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 11:32 WIB
Oposisi Spanyol Dukung Pembubaran Parlemen Catalonia
Oposisi Spanyol Dukung Pembubaran Parlemen Catalonia
A A A
MADRID - Pemerintah Spanyol telah mendapat dukungan oposisi untuk membubarkan parlemen Catalonia dan mengadakan pemilihan baru di sana pada bulan Januari. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dorongan pemerintah daerah setempat untuk merdeka.

Keputusan ini sejalan dengan keinginan Perdana Menteri Mariano Rajoy yang menginginkan dukungan oposisi untuk dapat membentuk front persatuan dalam krisis menghadapi Catalonia.

Kelompok Sosialis Spanyol, oposisi utama, mengatakan bahwa mereka akan mendukung langkah-langkah khusus untuk memberlakukan peraturan pusat di wilayah Catalonia guna menggagalkan keinginan merdeka wilayah tersebut. Langkah ini sekaligus mengakhiri krisis yang telah meresahkan Eropa dan melemahkan kepercayaan pada ekonomi terbesar keempat zona euro.

Rajoy sendiri telah meminta sebuah pertemuan kabinet darurat pada hari ini untuk membuka jalan bagi Madrid yang membentuk kontrol pusat di wilayah tersebut.

Pemerintah tidak akan memastikan apakah pemilu pada bulan Januari merupakan bagian dari paket tersebut, dengan Rajoy hanya mengatakan bahwa tindakan tersebut akan diumumkan pada hari ini.

Namun juru bicara pemerintah melihat pemilihan daerah sebagai kemungkinan. "Langkah yang logis untuk proses ini adalah pemilihan baru yang ditetapkan di dalam undang-undang," kata juru bicara pemerintah Inigo Mendez de Vigo pada sebuah konferensi pers mingguan pemerintah seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/10/2017).

Ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam empat dekade demokrasi Spanyol bahwa Madrid memberlakukan konstitusi secara efektif untuk memecat pemerintah daerah dan menyerukan pemilihan baru.

Kepala negara Raja Felipe menggunakan upacara pemberian hadiah di wilayah barat laut Asturias untuk menunjukkan dukungan bagi pemerintah dan menegaskan kesatuan Spanyol. Raja Felipe menegaskan bahwa Catalonia dan akan tetap menjadi bagian penting Spanyol.

"Spanyol perlu menghadapi upaya pemisahan diri yang tidak dapat diterima di wilayah nasionalnya, yang akan diselesaikan melalui institusi demokratis yang sah," tegas Raja Felipi, yang dengan tajam mengkritik pemimpin Catalan awal bulan ini.

Rajoy menginginkan konsensus seluas mungkin sebelum mengambil langkah, yang telah meningkatkan prospek demonstrasi berskala besar di Catalonia, di mana kelompok pro-kemerdekaan telah mampu membawa lebih dari satu juta orang keluar ke jalan-jalan.

Pemimpin Catalan Carles Puigdemont, seorang mantan jurnalis yang mempelopori kampanye pemisahan diri, menolak untuk melepaskan kemerdekaan, dengan suara yang luar biasa yang mendukung pemisahan diri pada sebuah referendum pada tanggal 1 Oktober.

Pemerintah daerah mengatakan sekitar 90 persen memilih untuk merdeka meski hanya 43 persen pemilih yang berpartisipasi. Kelompok penentang kemerdekaan sebagian besar memilih untuk tinggal di rumah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7236 seconds (0.1#10.140)