Putin: Rusia Siap Kembangkan Senjata Baru, Nuklir Maupun Non-Nuklir
A
A
A
SOCHI - Presiden Vladimir Putin mengatakan, Rusia siap mengembangkan senjata baru baik nuklir maupun non-nuklir untuk menanggapi negara-negara lain yang melakukan hal serupa. Namun, dia juga tegaskan bahwa Moskow juga siap untuk perlucutan senjata nuklir universal.
Komentar Putin itu muncul dalam sebuah forum yang digelar Valdai Discussion Club, kelompok think-tank yang berbasis di Moskow, pada hari Kamis.
”Jika Anda bertanya kepada saya apakah perlucutan senjata nuklir itu mungkin, saya akan mengatakan kepada Anda 'Ya, itu mungkin’,” kata Putin.
“Apakah Rusia ingin mencapai perlucutan senjata nuklir universal atau tidak? Jawabannya juga ada dalam persetujuan, 'Ya, memang, dan akan bekerja untuk itu’,” lanjut pemimpin Kremlin ini, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Jumat (20/10/2017).
Pada saat yang sama, Putin menunjukkan bahwa negara-negara berteknologi maju telah menciptakan sistem senjata alternatif yang sedikit lebih rendah dari senjata nuklir, namun jauh lebih akurat. Kondisi itu akan direspons sama oleh Rusia.
”Sebuah bom nuklir atau rudal menyerang area yang luas. Hasilnya cukup besar untuk mempengaruhi wilayah yang luas dengan gelombang ledakan dan radiasi,” katanya.
Putin tidak merinci negara-negara mana saja yang mengembangkan senjata alternatif itu. ”Saya ingin mengatakan bahwa kita akan siap untuk itu,” kata Putin mengacu pada negara-negara yang mengembangkan senjata baru.
”Kami terus mencermati apa yang terjadi di seluruh dunia dan negara kita akan mempersenjatai dirinya dengan sistem persenjataan baru, termasuk yang non-nuklir,” imbuh Putin.
Presiden Putin dalam forum yang sama menuduh Amerika Serikat gagal melaksanakan perjanjian perlucutan senjata nuklir dan senjata kimia.
Menurutnya, meskipun ada seruan untuk bekerja sama dalam isu-isu global, AS menunjukkan ”keegoisan” yang terlihat bahwa kepentingan nasional Rusia di bidang nuklir diabaikan.
Komentar Putin itu muncul dalam sebuah forum yang digelar Valdai Discussion Club, kelompok think-tank yang berbasis di Moskow, pada hari Kamis.
”Jika Anda bertanya kepada saya apakah perlucutan senjata nuklir itu mungkin, saya akan mengatakan kepada Anda 'Ya, itu mungkin’,” kata Putin.
“Apakah Rusia ingin mencapai perlucutan senjata nuklir universal atau tidak? Jawabannya juga ada dalam persetujuan, 'Ya, memang, dan akan bekerja untuk itu’,” lanjut pemimpin Kremlin ini, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Jumat (20/10/2017).
Pada saat yang sama, Putin menunjukkan bahwa negara-negara berteknologi maju telah menciptakan sistem senjata alternatif yang sedikit lebih rendah dari senjata nuklir, namun jauh lebih akurat. Kondisi itu akan direspons sama oleh Rusia.
”Sebuah bom nuklir atau rudal menyerang area yang luas. Hasilnya cukup besar untuk mempengaruhi wilayah yang luas dengan gelombang ledakan dan radiasi,” katanya.
Putin tidak merinci negara-negara mana saja yang mengembangkan senjata alternatif itu. ”Saya ingin mengatakan bahwa kita akan siap untuk itu,” kata Putin mengacu pada negara-negara yang mengembangkan senjata baru.
”Kami terus mencermati apa yang terjadi di seluruh dunia dan negara kita akan mempersenjatai dirinya dengan sistem persenjataan baru, termasuk yang non-nuklir,” imbuh Putin.
Presiden Putin dalam forum yang sama menuduh Amerika Serikat gagal melaksanakan perjanjian perlucutan senjata nuklir dan senjata kimia.
Menurutnya, meskipun ada seruan untuk bekerja sama dalam isu-isu global, AS menunjukkan ”keegoisan” yang terlihat bahwa kepentingan nasional Rusia di bidang nuklir diabaikan.
(mas)