Ibu di AS Ini Dituduh Memasak Dua Anaknya Hidup-hidup di Oven
A
A
A
NEW YORK - Seorang ibu di Amerika Serikat (AS) ditangkap polisi atas tuduhan membunuh kedua anaknya. Ibu bernama Lamora Williams dituduh memasak hidup-hidup dua anak kecilnya di oven.
Kedua korban adalah anak lelaki Ke'Younte Penn, 2, dan Ja'Karter Williams, 1. Pelaku bahkan merekam aksinya dan mengirim rekaman video itu kepada ayah korban yang merupakan mantan suaminya.
Petugas polisi yang menyelidiki kasus tersebut seperti dilaporkan Atlanta Journal Constitution, menyatakan, Lamora Williams menjejalkan kedua anaknya di oven beberapa jam antara tengah malam pada hari Kamis dan pukul 23.00 malam pada hari Jumat.
Surat kabar New York Post melaporkan, sebuah surat perintah penangkapan menyatakan bahwa ibu berusia 24 tahun tersebut membunuh anak-anak tersebut. ”Dengan menempatkannya di oven dan menyalakannya,” tulis surat kabar itu mengutip isi surat penangkapan.
Ayah korban, Jameel Penn mengatakan mantan istrinya; Lamora Williams, membunuh anak-anak mereka. Dia mengaku dihubungi mantan istrinya pada Jumat malam untuk menunjukkan video secara live di lokasi kejadian, termasuk adegan anak-anak yang terbaring di lantai dengan kondisi telah terbakar. Hal itu membuatnya menelepon nomor darurat 911.
”Setelah saya melihat apa yang saya lihat, Anda tahu saya menghubungi polisi,” kata Penn, yang dikutip Rabu (18/10/2017). ”Saya tidak lagi punya (belahan) jiwa,” kata ayah yang berduka itu. ”Ja'karter, Keyante (Ke'Younte), dunia saya, semuanya.”
Lamora Williams ditangkap pada hari Sabtu atas tuduhan pembunuhan dan diperintahkan untuk ditahan tanpa jaminan di penjara Fulton County.
Kerabat korban mengatakan kepada Constitution Journal bahwa Lamora Williams menderita gangguan mental yang tidak terdiagnosis.
Seorang anak berusia tiga tahun berada di apartemen, tempat pembunuhan terjadi, tanpa cedera saat polisi tiba. Menurut polisi, anak tertua Lamora Williams, seorang gadis berusia enam tahun, selamat karena tidak di lokasi kejadian saat pembunuhan terjadi.
Teman lama Lamora Williams, Neesa Smith, mengatakan bahwa pelaku berhenti dari pekerjaannya sekitar sebulan yang lalu karena dia tidak dapat menemukan pengasuh bayi untuk anak-anaknya yang masih kecil.
”Tidak ada yang tahu apa yang akan dia alami,” kata Neesa Smith. Dia mengaku bahwa pelaku menghubunginya pada Jumat malam dan mengatakan bahwa dia ”tidak dapat melakukannya lagi”.
Ucapan pelaku itu membuat Neesa Smith bingung. Ketika didesak untuk menjelaskan ucapannya, pelaku mengatakan bahwa kedua anaknya telah meninggal.
Neesa Smith menyuruhnya untuk menelepon polisi, tapi dia menghubungi mantan suaminya melalui video.
Lamora Williams tidak datang ke pengadilan pertamanya pada hari Senin lalu.
Kedua korban adalah anak lelaki Ke'Younte Penn, 2, dan Ja'Karter Williams, 1. Pelaku bahkan merekam aksinya dan mengirim rekaman video itu kepada ayah korban yang merupakan mantan suaminya.
Petugas polisi yang menyelidiki kasus tersebut seperti dilaporkan Atlanta Journal Constitution, menyatakan, Lamora Williams menjejalkan kedua anaknya di oven beberapa jam antara tengah malam pada hari Kamis dan pukul 23.00 malam pada hari Jumat.
Surat kabar New York Post melaporkan, sebuah surat perintah penangkapan menyatakan bahwa ibu berusia 24 tahun tersebut membunuh anak-anak tersebut. ”Dengan menempatkannya di oven dan menyalakannya,” tulis surat kabar itu mengutip isi surat penangkapan.
Ayah korban, Jameel Penn mengatakan mantan istrinya; Lamora Williams, membunuh anak-anak mereka. Dia mengaku dihubungi mantan istrinya pada Jumat malam untuk menunjukkan video secara live di lokasi kejadian, termasuk adegan anak-anak yang terbaring di lantai dengan kondisi telah terbakar. Hal itu membuatnya menelepon nomor darurat 911.
”Setelah saya melihat apa yang saya lihat, Anda tahu saya menghubungi polisi,” kata Penn, yang dikutip Rabu (18/10/2017). ”Saya tidak lagi punya (belahan) jiwa,” kata ayah yang berduka itu. ”Ja'karter, Keyante (Ke'Younte), dunia saya, semuanya.”
Lamora Williams ditangkap pada hari Sabtu atas tuduhan pembunuhan dan diperintahkan untuk ditahan tanpa jaminan di penjara Fulton County.
Kerabat korban mengatakan kepada Constitution Journal bahwa Lamora Williams menderita gangguan mental yang tidak terdiagnosis.
Seorang anak berusia tiga tahun berada di apartemen, tempat pembunuhan terjadi, tanpa cedera saat polisi tiba. Menurut polisi, anak tertua Lamora Williams, seorang gadis berusia enam tahun, selamat karena tidak di lokasi kejadian saat pembunuhan terjadi.
Teman lama Lamora Williams, Neesa Smith, mengatakan bahwa pelaku berhenti dari pekerjaannya sekitar sebulan yang lalu karena dia tidak dapat menemukan pengasuh bayi untuk anak-anaknya yang masih kecil.
”Tidak ada yang tahu apa yang akan dia alami,” kata Neesa Smith. Dia mengaku bahwa pelaku menghubunginya pada Jumat malam dan mengatakan bahwa dia ”tidak dapat melakukannya lagi”.
Ucapan pelaku itu membuat Neesa Smith bingung. Ketika didesak untuk menjelaskan ucapannya, pelaku mengatakan bahwa kedua anaknya telah meninggal.
Neesa Smith menyuruhnya untuk menelepon polisi, tapi dia menghubungi mantan suaminya melalui video.
Lamora Williams tidak datang ke pengadilan pertamanya pada hari Senin lalu.
(mas)