Ancam Guam Lagi, Korut: Ulah AS Dekatkan Kami pada 'Pelatuk'

Jum'at, 13 Oktober 2017 - 16:26 WIB
Ancam Guam Lagi, Korut:...
Ancam Guam Lagi, Korut: Ulah AS Dekatkan Kami pada 'Pelatuk'
A A A
PYONGYANG - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) kembali mengancam membidikkan peluru kendali (rudal)-nya ke wilayah Guam, pulau yang jadi pangkalan militer Amerika Serikat (AS). Pyongyang menyatakan, perilaku Washington di Semenanjung Korea telah mendekatkan militernya pada “pelatuk”.

Ancaman terbaru dari rezim Kim Jong-un ini disampaikan dalam pernyataan yang disiarkan media pemerintah Pyongyang. CNN pada Jumat (13/10/2017), mengutip pernyataan ancaman tersebut.

”Kami telah memperingatkan beberapa kali bahwa kami akan melakukan serangan balasan untuk pertahanan diri termasuk sebuah rudal ke perairan di dekat wilayah Guam, sebuah basis untuk menyerang DPRK, di mana basis-basis utama AS berada, seperti yang telah dilakukan AS atas tindakan militernya di daerah sensitif, yang membuat perairan di semenanjung Korea dan Pasifik gelisah,” bunyi pernyataan tersebut.

"Aksi militer AS memperkuat tekad kita bahwa AS harus dijinakkan dengan api dan mendekatkan kami pada 'pelatuk' untuk melakukan tindakan balasan terberat,” lanjut ancaman Pyongyang.

Beberapa bulan lalu, militer negara komunis ini mengancam meluncurkan empat rudal balistik jarak menengah ke perairan di dekat wilayah Guam. Rencana serangan itu dibatalkan pemimpin Korut Kim Jong-un dengan penegasan bahwa Pyongyang akan terus memantau perilaku militer Washington di Semenanjung Korea.

Ancaman terbaru ini keluar setelah AS, Jepang dan Korea Selatan dianggap telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dengan manuver-manuver militernya.

Pada Selasa malam lalu, dua pesawat pembom B-1B AS terbang di atas pantai zona demiliterisasi kedua Korea untuk unjuk kekuatan bersama beberapa jet tempur. Keesokan harinya, pada Rabu, kapal induk bertenaga nuklir AS, USS Ronald Reagan, melakukan latihan militer bersama Angkatan Laut Jepang di dekat perairan Semenanjung Korea.

Washington dan sekutunya telah memantau Pyongyang sejak tanggal 10 Oktober, di mana negara itu merayakan berdirinya Partai Buruh. Perayaan itu sempat memicu kekhawatiran bahwa rezim Kim Jong-un akan meluncurkan rudal, namun kekhawatiran tersebut tidak terbukti.

Meski demikian, Korea Selatan masih khawatir Pyongyang akan meluncurkan rudal pada pekan depan bersamaan dengan digelarnya konferensi ke-19 Partai Komunis oleh China.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6480 seconds (0.1#10.140)