Rajoy Ultimatum Pemimpin Catalonia, Beri Waktu 8 Hari Batalkan Kemerdekaan

Kamis, 12 Oktober 2017 - 03:17 WIB
Rajoy Ultimatum Pemimpin Catalonia, Beri Waktu 8 Hari Batalkan Kemerdekaan
Rajoy Ultimatum Pemimpin Catalonia, Beri Waktu 8 Hari Batalkan Kemerdekaan
A A A
MADRID - Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy memberikan ultimatum kepada pemerintah Catalan terkait pengumuman kemerdekaannya. Rajoy memberikan waktu delapan hari kepada pemimpin Catalonia untuk membatalkan kemerdekaannya.

Langkah Rajoy ini bisa memperdalam konfrontasi antara Madrid dan wilayah di timur laut Spanyol itu. Namun pernyataan itu juga menandakan jalan keluar dari krisis politik terbesar Spanyol sejak kudeta militer yang gagal pada tahun 1981.

Rajoy mungkin akan mengadakan pemilihan regional yang cepat setelah mengaktifkan Pasal 155 undang-undang dasar yang memungkinkannya memberhentikan pemerintah daerah Catalan.

Puigdemont mengeluarkan deklarasi simbolis kemerdekaan dari Spanyol pada Selasa malam. Namun kemudian segera menangguhkannya dan meminta perundingan dengan pemerintah Madrid.

"Kabinet telah sepakat pagi ini untuk secara resmi meminta pemerintah Catalan untuk mengkonfirmasi apakah telah menyatakan independensi Catalonia, terlepas dari kebingungan yang disengaja yang dibuat mengenai pelaksanaannya," kata Rajoy setelah sebuah pertemuan kabinet seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/10/2017).

Dia kemudian mengatakan kepada parlemen Spanyol bahwa pemerintah Catalan memiliki waktu sampai Senin, 16 Oktober pukul 08.00 waktu setempat untuk menjawabnya. Jika Puigdemont ingin memastikan bahwa dia mengumumkan kemerdekaan, dia diberi tiga hari tambahan untuk memperbaikinya, sampai Kamis, 19 Oktober pukul 0800 GMT. Jika gagal memenuhi tuntutan ini, Rajoy akan mengaktifkan klausul Pasal 155.

Belum jelas apakah pemerintah Catalan akan menjawab persyaratan tersebut namun sekarang menghadapi teka-teki, kata para analis.

Jika Puigdemont mengatakan bahwa dia memproklamirkan kemerdekaan, pemerintah pusat akan mengambil tindakan. Jika dia mengatakan bahwa dia tidak mengumumkannya, maka ia akan ditinggalkan oleh Partai CUP .

"Rajoy memiliki dua tujuan: jika Puigdemont tetap ambigu, gerakan pro-kemerdekaan akan semakin terfragmentasi; Jika Puigdemont berkeras mempertahankan kemerdekaan maka Rajoy akan dapat menerapkan Pasal 155," kata Antonio Barroso, wakil direktur firma riset Teneo Intelligence yang berbasis di London.

"Bagaimanapun, tujuan Rajoy adalah mengembalikan peraturan hukum di Catalonia dan ini pada awalnya dapat menyebabkan pemilihan awal di wilayah ini," imbuhnya.

Kehilangan Catalonia, yang memiliki bahasa dan budayanya sendiri, pertaruhannya sangat tinggi. Spanyol akan kehilangan seperlima dari output ekonominya dan lebih dari seperempat ekspor.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7033 seconds (0.1#10.140)