Pengungsi Korban Boko Haram Enggan Kembali ke Rumah

Kamis, 12 Oktober 2017 - 01:49 WIB
Pengungsi Korban Boko...
Pengungsi Korban Boko Haram Enggan Kembali ke Rumah
A A A
ABUJA - Sebagian besar dari hampir 2 juta orang Nigeria yang terusir dari rumah mereka oleh konflik dengan Boko Haram tidak dapat kembali karena kurangnya keamanan. Demikian yang dikatakan oleh sebuah badan bantuan.

Dewan Pengungsi Norwegia (Norwegian Refugee Council / NRC) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa 86 persen orang yang kehilangan tempat tinggal tidak siap untuk kembali ke rumah dalam waktu dekat. Dari angka itu, 84 persen alasan keamanan disebut-disebut sebagai alasan utama.

Laporan NRC menyatakan hanya sekitar enam dari 10 orang yang mengatakan bahwa mereka ingin kembali ke desa mereka pada titik tertentu, namun tidak dapat melakukannya sekarang.

Banyak pengungsi mengatakan bahwa mereka telah mencoba untuk kembali ke rumah, hanya dipaksa untuk melarikan diri kembali ke kamp-kamp dan kota-kota yang lebih aman karena serangan terus-menerus oleh Boko Haram dan keresahan umum.

"Sementara permainan akhir adalah untuk masyarakat untuk kembali ke rumah, kebenaran yang tidak menguntungkan adalah bahwa mendorong orang kembali sekarang akan memiliki konsekuensi yang berbahaya," Jan Egeland, sekretaris jenderal NRC, mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/10/2017).

England menjelaskan meskipun Boko Haram dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan serangannya terhadap orang-orang yang kehilangan tempat tinggal, mereka masih merasa lebih aman di kamp-kamp dan pusat-pusat perkotaan daripada di komunitas mereka.

Pemerintah Nigeria dan militer berulang kali mengatakan bahwa pemberontakan telah "dikalahkan".

Meskipun demikian, Boko Haram telah membunuh 381 warga sipil di Nigeria dan Kamerun sejak awal April. Amnesty International mengatakan jumlah ini dua kali lipat jumlah korban tewas dalam lima bulan sebelumnya.

Survei NRC tidak memperhitungkan sekitar 200.000 pengungsi yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Kamerun, Chad dan Niger.

Krisis kemanusiaan di Nigeria utara sekarang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. PBB mengatakan dibutuhkan dana sebesar USD1 miliar untuk mendanai usaha bantuan pada tahun 2017.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1001 seconds (0.1#10.140)