Selain Hizbullah, Israel Juga Anggap Militer Libanon sebagai Musuh
A
A
A
TEL AVIV - Israel mengatakan, Hizbullah telah menguasai militer Libanon, yang mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat (AS). Tel Aviv secara tersirat menunjukan akan turut menanggap tentara Libanon sebagai musuh mereka.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menuturkan, pihaknya saat ini tidak hanya melihat Hizbullah sebagai musuh tunggal di Libanon. "Kami tidak lagi berbicara tentang Hizbullah sendiri," ucap Lieberman, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/10).
"Kami berbicara tentang Hizbullah dan tentara Libanon, dan untuk penyesalan saya ini adalah kenyataannya. Tentara Leibanon telah berubah menjadi bagian integral dari struktur komando Hizbullah. Tentara Libanon telah kehilangan kemerdekaannya, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari aparat Hizbullah," sambungnya.
Tidak ada tanggapan langsung dari Libanon, yang secara formal masih dalam keadaan perang dengan Israel. Kedutaan besar AS di Beirut dan Tel Aviv juga sejauh ini belum memberikann tanggapan apapun.
Sebelumnya, militer Libanon mengatakan, bahwa mereka beroperasi secara independen dan terpisah dari Hizbullah, yang terakhirmelakukan operasi melawan ISIS di perbatasan Libanon-Suriah. Militer Libanon juga mengatakan, sama sekali tidak ada koordinasi dengan Hizbullah yang menyerang ISIS dari sisi Suriah.
Hizbullah sendiri merupakan salah satu musuh utama Israel di kawasan. Keduanya sempat terlibat peperangan beberapa tahun lalu, yang berakhir dengan gencatan senjata yang masih bertahan hingga saat ini.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menuturkan, pihaknya saat ini tidak hanya melihat Hizbullah sebagai musuh tunggal di Libanon. "Kami tidak lagi berbicara tentang Hizbullah sendiri," ucap Lieberman, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/10).
"Kami berbicara tentang Hizbullah dan tentara Libanon, dan untuk penyesalan saya ini adalah kenyataannya. Tentara Leibanon telah berubah menjadi bagian integral dari struktur komando Hizbullah. Tentara Libanon telah kehilangan kemerdekaannya, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari aparat Hizbullah," sambungnya.
Tidak ada tanggapan langsung dari Libanon, yang secara formal masih dalam keadaan perang dengan Israel. Kedutaan besar AS di Beirut dan Tel Aviv juga sejauh ini belum memberikann tanggapan apapun.
Sebelumnya, militer Libanon mengatakan, bahwa mereka beroperasi secara independen dan terpisah dari Hizbullah, yang terakhirmelakukan operasi melawan ISIS di perbatasan Libanon-Suriah. Militer Libanon juga mengatakan, sama sekali tidak ada koordinasi dengan Hizbullah yang menyerang ISIS dari sisi Suriah.
Hizbullah sendiri merupakan salah satu musuh utama Israel di kawasan. Keduanya sempat terlibat peperangan beberapa tahun lalu, yang berakhir dengan gencatan senjata yang masih bertahan hingga saat ini.
(esn)