Adik Pembantai Massal Las Vegas: Ada yang Dorong Paddock ke Neraka
A
A
A
LAS VEGAS - Eric Paddock, 55, adik Stephen Craig Paddock, 64, pelaku pembantaian massal di Las Vegas, menangisi kisah horor di kehidupan nyata kakaknya. Dia menduga ada yang mendorong kakaknya melakukan penembakan massal karena selama ini sang kakak dikenal sebagai orang baik.
”Tidak ada yang mau mendengar ini, tapi saya tersentuh oleh ini. Saudara laki-laki saya meninggal. Dia sudah meninggal, dan saya menyukai saudara laki-laki saya, dia orang baik,” kata Eric. ”Dan saya tahu tidak ada yang mau mendengar ini, tapi sial, jika Anda mengenal Steve (Stephen),” lanjut Eric.
Stephen Paddock menembaki penonton konser musik country di Las Vegas pada hari Minggu malam. Sebanyak 58 orang tewas dan 527 orang lainnya terluka. Stephen Paddock beraksi dari lantai 32 Mandalay Bay Resort and Casino, yang bersebelahan dengan target.
Dia ditemukan tewas oleh polisi yang menyerbu kamar hotel tempat dia menginap dan beraksi. Polisi menduga, Stephen Paddock bunuh diri.
Sejauh ini, penyidik belum mengungkap motif pelaku melakukan pembantaian massal. Kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut, namun FBI mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan hubungan antara Stephen Paddock dan kelompok teror apa pun.
”Bahwa dia akan membunuh orang yang tidak dia kenal, itu tidak masuk akal. Ini aneh sekali,” kata Eric, seperti dikutip dari USA Today, Jumat (6/10/2017). ”Ada sesuatu yang terjadi pada Steve, saya bahkan tidak berusaha untuk menerima alasan apapun, tapi telah terjadi sesuatu yang mendorongnya ke dalam lubang neraka,” papar Eric.
”Saya tidak mengerti mengapa Steve sampai pada titik itu, dan mungkin kita tidak akan pernah tahu,” imbuh Eric yang mengaku tak tahu motif kakaknya itu membantai puluhan orang.
”Ini horor, hanya cerita horor dengan segala cara,” sambung Eric. ”Ini twist buruk di akhir sebuah film yang bagus.”
”Tidak ada yang mau mendengar ini, tapi saya tersentuh oleh ini. Saudara laki-laki saya meninggal. Dia sudah meninggal, dan saya menyukai saudara laki-laki saya, dia orang baik,” kata Eric. ”Dan saya tahu tidak ada yang mau mendengar ini, tapi sial, jika Anda mengenal Steve (Stephen),” lanjut Eric.
Stephen Paddock menembaki penonton konser musik country di Las Vegas pada hari Minggu malam. Sebanyak 58 orang tewas dan 527 orang lainnya terluka. Stephen Paddock beraksi dari lantai 32 Mandalay Bay Resort and Casino, yang bersebelahan dengan target.
Dia ditemukan tewas oleh polisi yang menyerbu kamar hotel tempat dia menginap dan beraksi. Polisi menduga, Stephen Paddock bunuh diri.
Sejauh ini, penyidik belum mengungkap motif pelaku melakukan pembantaian massal. Kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut, namun FBI mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan hubungan antara Stephen Paddock dan kelompok teror apa pun.
”Bahwa dia akan membunuh orang yang tidak dia kenal, itu tidak masuk akal. Ini aneh sekali,” kata Eric, seperti dikutip dari USA Today, Jumat (6/10/2017). ”Ada sesuatu yang terjadi pada Steve, saya bahkan tidak berusaha untuk menerima alasan apapun, tapi telah terjadi sesuatu yang mendorongnya ke dalam lubang neraka,” papar Eric.
”Saya tidak mengerti mengapa Steve sampai pada titik itu, dan mungkin kita tidak akan pernah tahu,” imbuh Eric yang mengaku tak tahu motif kakaknya itu membantai puluhan orang.
”Ini horor, hanya cerita horor dengan segala cara,” sambung Eric. ”Ini twist buruk di akhir sebuah film yang bagus.”
(mas)