Kecam Negara Kurdi, Khamenei: AS dan Israel Ingin Ciptakan Israel Baru
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menilai pembentukan negara Kurdi dengan memisahkan diri dari Irak merupakan proyek Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk menciptakan Israel baru di Timur Tengah. Komentar Khamenei muncul usai bertemu Presiden Turki Tayyip Erdogan di Teheran, hari Rabu.
Wilayah otonom Kurdistan Irak (KRG) telah menggelar referendum kemerdekaan pada 25 September 2017 lalu. Para pemimpin KRG mengklaim, para pemilih menghendaki wilayah Kurdi merdeka dari Irak.
Namun, pemerintah Irak menentang referendum dan tidak mengakui hasilnya. Selain Irak, Iran, Suriah dan Turki juga menentang referendum Kurdi Irak.
”Turki dan Iran harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melawan jajak pendapat,” kata Khamenei.
Menurut Khamenei, AS dan negara-negara asing berencana untuk menciptakan Israel baru di Timur Tengah dengan mendukung pemungutan suara di wilayah Kurdistan Irak.
”Amerika dan Israel mendapat keuntungan dari jajak pendapat. Mereka ingin menciptakan Israel baru di wilayah ini. Referendum Kurdi yang memisahkan diri dari Irak merupakan tindakan pengkhianatan terhadap seluruh wilayah,” kata Khamenei, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/10/2017).
Israel telah membantah terlibat dalam referendum KRG. Namun, negara Yahudi itu menyambut baik suara rakyat Kurdi untuk merdeka.
Sedangkan AS sejak awal menentang referendum tersebut. Washington menyatakan, referendum KRG merupakan tindakan destabilisasi di saat semua pihak di kawasan masih memerangi kelompok ISIS.
Wilayah otonom Kurdistan Irak (KRG) telah menggelar referendum kemerdekaan pada 25 September 2017 lalu. Para pemimpin KRG mengklaim, para pemilih menghendaki wilayah Kurdi merdeka dari Irak.
Namun, pemerintah Irak menentang referendum dan tidak mengakui hasilnya. Selain Irak, Iran, Suriah dan Turki juga menentang referendum Kurdi Irak.
”Turki dan Iran harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk melawan jajak pendapat,” kata Khamenei.
Menurut Khamenei, AS dan negara-negara asing berencana untuk menciptakan Israel baru di Timur Tengah dengan mendukung pemungutan suara di wilayah Kurdistan Irak.
”Amerika dan Israel mendapat keuntungan dari jajak pendapat. Mereka ingin menciptakan Israel baru di wilayah ini. Referendum Kurdi yang memisahkan diri dari Irak merupakan tindakan pengkhianatan terhadap seluruh wilayah,” kata Khamenei, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/10/2017).
Israel telah membantah terlibat dalam referendum KRG. Namun, negara Yahudi itu menyambut baik suara rakyat Kurdi untuk merdeka.
Sedangkan AS sejak awal menentang referendum tersebut. Washington menyatakan, referendum KRG merupakan tindakan destabilisasi di saat semua pihak di kawasan masih memerangi kelompok ISIS.
(mas)