Militer Irak Bersiap Lancarkan Serangan Pamungkas ke Hawija
A
A
A
BAGHDAD - Pasukan Irak dilaporkan bersiap melancarkan serangan terakhir untuk merebut kota Hawija, satu dari dua kantong wilayah yang masih berada di tangan ISIS. Hawija adalah wilayah penghasil minyak di Irak
Menurut keterangan pejabat militer Irak, seperti dilansir Reuters pada Rabu (4/10), pasukan Irak mulai bergerak ke Hawija, dua hari setelah merebut pangkalan udara Rashad, yang terletak 30 km selatan kota itu. Selama ini, lokasi itu digunakan oleh militan sebagai tempat pelatihan dan logistik.
Operasi untuk merebut Hawija sempat terhambat setelah ISIS membakar kilang minyak di kawasan tersebut. Asap tebal membuat pasukan Irak memutuskan untuk menunda serangan ke Hawija.
Militer Irak menyatakan, ISIS telah membakar tiga sumur minyak di dekat Hawija. Pejabat militer Irak menyatakan, pasukan keamanan Irak menggunakan buldozer untuk mengendalikan kebakaran tersebut.
Ladang minyak allas, yang berada 35 kilometer di selatan Hawija, merupakan salah satu sumber pendapatan utama ISIS, yang pada tahun 2014 mendeklarasikan sebuah peraturan di wilayah Suriah dan Irak.
"Teroris mencoba menggunakan asap yang terus menebal untuk mencegah serangan udara saat mundur ke arah Hawija," kata Kolonel Angkatan Darat Irak, Mohammed al-Jabour.
Sementara itu, pejabat dari perusahaan minyak negara Irak, North Oil Company menyatakan, masih terlalu berisiko untuk mengirim awak kapal untuk menilai kerusakan di sumur, karena ISIS mungkin telah meninggalkan bom dan ranjau darat.
Menurut keterangan pejabat militer Irak, seperti dilansir Reuters pada Rabu (4/10), pasukan Irak mulai bergerak ke Hawija, dua hari setelah merebut pangkalan udara Rashad, yang terletak 30 km selatan kota itu. Selama ini, lokasi itu digunakan oleh militan sebagai tempat pelatihan dan logistik.
Operasi untuk merebut Hawija sempat terhambat setelah ISIS membakar kilang minyak di kawasan tersebut. Asap tebal membuat pasukan Irak memutuskan untuk menunda serangan ke Hawija.
Militer Irak menyatakan, ISIS telah membakar tiga sumur minyak di dekat Hawija. Pejabat militer Irak menyatakan, pasukan keamanan Irak menggunakan buldozer untuk mengendalikan kebakaran tersebut.
Ladang minyak allas, yang berada 35 kilometer di selatan Hawija, merupakan salah satu sumber pendapatan utama ISIS, yang pada tahun 2014 mendeklarasikan sebuah peraturan di wilayah Suriah dan Irak.
"Teroris mencoba menggunakan asap yang terus menebal untuk mencegah serangan udara saat mundur ke arah Hawija," kata Kolonel Angkatan Darat Irak, Mohammed al-Jabour.
Sementara itu, pejabat dari perusahaan minyak negara Irak, North Oil Company menyatakan, masih terlalu berisiko untuk mengirim awak kapal untuk menilai kerusakan di sumur, karena ISIS mungkin telah meninggalkan bom dan ranjau darat.
(esn)