Hibur Korban Pembantaian, Trump Akan Kunjungi Las Vegas
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan mengunjungi Las Vegas untuk mencoba menenangkan kota yang terguncang oleh penembakan paling mematikan dalam sejarah AS modern. Perjalanan ini akan menguji Trump untuk menghibur sebuah negara yang tengah berduka.
Perjalanan Trump ke Las Vegas akan menjadi pertama kalinya dia harus berhadapan langsung dengan kejadian tragis akibat kekerasan mematikan. Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan nyawa terenggut akibat kekerasan mematikan.
"Ini adalah hal yang sangat mengerikan bahkan untuk dipikirkan. Ini sangat mengerikan," kata Trump kepada wartawan di Air Force One seperti disitat dari Reuters, Rabu (4/10/2017).
Stephen Paddock, seorang pensiunan berusia 64 tahun tanpa catatan kriminal, diidentifikasi sebagai pelaku penembakan di Las Vegas pada Minggu malam. Ia mengumbar tembakan dari jendela kamarnya di lantai 32 hotel Mandalay Bay.
Pihak berwenang mengatakan 59 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka dari kerumunan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan festival musik. Hingga saat ini, motif Paddock melakukan hal itu masih tetap menjadi misteri.
"Dia orang sakit, orang gila. Banyak masalah, Saya rasa. Kami melihat dia dengan sangat, sangat serius. Tapi kita berurusan dengan individu yang sangat sangat sakit," kata Trump mengomentari sosok Paddock.
Sebelumnya, dalam menanggapi pembantaian di Las Vegas, Trump melakukan hening cipta di Gedung Putih South Lawn dan memerintahkan bendera diturunkan ke setengah staf. Dia menyebut penembakan tersebut sebagai "tindakan kejahatan murni".
"Di Las Vegas, presiden akan berbagi kesedihan dengan teman dan keluarga para korban. Ia akan menawarkan dukungan untuk korban luka dan ucapan terima kasih yang pertama," kata Gedung Putih.
Perjalanan Trump ke Las Vegas akan menjadi pertama kalinya dia harus berhadapan langsung dengan kejadian tragis akibat kekerasan mematikan. Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan nyawa terenggut akibat kekerasan mematikan.
"Ini adalah hal yang sangat mengerikan bahkan untuk dipikirkan. Ini sangat mengerikan," kata Trump kepada wartawan di Air Force One seperti disitat dari Reuters, Rabu (4/10/2017).
Stephen Paddock, seorang pensiunan berusia 64 tahun tanpa catatan kriminal, diidentifikasi sebagai pelaku penembakan di Las Vegas pada Minggu malam. Ia mengumbar tembakan dari jendela kamarnya di lantai 32 hotel Mandalay Bay.
Pihak berwenang mengatakan 59 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka dari kerumunan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan festival musik. Hingga saat ini, motif Paddock melakukan hal itu masih tetap menjadi misteri.
"Dia orang sakit, orang gila. Banyak masalah, Saya rasa. Kami melihat dia dengan sangat, sangat serius. Tapi kita berurusan dengan individu yang sangat sangat sakit," kata Trump mengomentari sosok Paddock.
Sebelumnya, dalam menanggapi pembantaian di Las Vegas, Trump melakukan hening cipta di Gedung Putih South Lawn dan memerintahkan bendera diturunkan ke setengah staf. Dia menyebut penembakan tersebut sebagai "tindakan kejahatan murni".
"Di Las Vegas, presiden akan berbagi kesedihan dengan teman dan keluarga para korban. Ia akan menawarkan dukungan untuk korban luka dan ucapan terima kasih yang pertama," kata Gedung Putih.
(ian)