Penyidik Bantah Klaim ISIS Atas Penembakan di Las Vegas
A
A
A
LAS VEGAS - Otoritas keamanan Amerika Serikat (AS) membantah klaim kelompok ekstrimis ISIS terkait penembakan di Las Vegas. Pihak penyidik tidak menemukan bukti bahwa pelaku, Stephen Paddock, memiliki hubungan dengan kelompok ekstrimis internasional atau domestik.
Sebelumnya ISIS mengklaim aksi penembakan yang menewaskan 50 orang lebih itu. Kelompok ekstrimis tersebut menyebut Paddock, seorang pensiunan akuntan dan pemabuk, adalah salah satu tentaranya.
Baca Juga: ISIS Mengaku Dalangi Aksi Penembakan di Las Vegas
Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan bahwa mereka sejauh ini tidak menemukan hubungan antara Paddock dan ISIS. Sementara para ahli berpendapat bahwa kelompok ekstrimis yang tengah diperangi itu mungkin mencoba untuk mengumpulkan dukungan dengan klaim palsu.
Seorang pejabat senior Departemen Keamanan Dalam Negeri yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Paddock tidak mempunyai riwayat yang menunjukkan pola yang mendasari melanggar hukum atau ujaran kebencian (hate speech).
"Kita bahkan tidak bisa mengesampingkan penyakit jiwa atau beberapa bentuk kerusakan otak, meski tidak ada bukti adanya itu," kata pejabat tersebut seperti dikutip dari Deutsche Welle, Rabu (4/10/2017).
Serangan tersebut bahkan telah membuat saudara Paddock bingung.
"Ini hanya membuat kurang masuk akal semakin kita menggunakan alasan untuk mengetahuinya," kata Eric Paddock.
"Saya berani bertaruh sejumlah uang sehingga mereka tidak menemukan kaitan dengan apapun. Dia melakukan ini sepenuhnya sendiri," imbuhnya.
Baca Juga: Keluarga Tegaskan Pelaku Penembakan Las Vegas Tak Terkait ISIS
Stephen Paddock mengumbar tembakan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay ke arah 22 ribu penonton konser musik country di Las Vegas. Aksibat aksi brutalnya itu, 59 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka. Paddock sendiri diketahui melakukan aksi bunuh diri usai mengumbar tembakan.
Sebelumnya ISIS mengklaim aksi penembakan yang menewaskan 50 orang lebih itu. Kelompok ekstrimis tersebut menyebut Paddock, seorang pensiunan akuntan dan pemabuk, adalah salah satu tentaranya.
Baca Juga: ISIS Mengaku Dalangi Aksi Penembakan di Las Vegas
Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan bahwa mereka sejauh ini tidak menemukan hubungan antara Paddock dan ISIS. Sementara para ahli berpendapat bahwa kelompok ekstrimis yang tengah diperangi itu mungkin mencoba untuk mengumpulkan dukungan dengan klaim palsu.
Seorang pejabat senior Departemen Keamanan Dalam Negeri yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Paddock tidak mempunyai riwayat yang menunjukkan pola yang mendasari melanggar hukum atau ujaran kebencian (hate speech).
"Kita bahkan tidak bisa mengesampingkan penyakit jiwa atau beberapa bentuk kerusakan otak, meski tidak ada bukti adanya itu," kata pejabat tersebut seperti dikutip dari Deutsche Welle, Rabu (4/10/2017).
Serangan tersebut bahkan telah membuat saudara Paddock bingung.
"Ini hanya membuat kurang masuk akal semakin kita menggunakan alasan untuk mengetahuinya," kata Eric Paddock.
"Saya berani bertaruh sejumlah uang sehingga mereka tidak menemukan kaitan dengan apapun. Dia melakukan ini sepenuhnya sendiri," imbuhnya.
Baca Juga: Keluarga Tegaskan Pelaku Penembakan Las Vegas Tak Terkait ISIS
Stephen Paddock mengumbar tembakan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay ke arah 22 ribu penonton konser musik country di Las Vegas. Aksibat aksi brutalnya itu, 59 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka. Paddock sendiri diketahui melakukan aksi bunuh diri usai mengumbar tembakan.
(ian)