Penyidik Bingung Tentukan Motif Pelaku Pembantaian Las Vegas

Rabu, 04 Oktober 2017 - 09:44 WIB
Penyidik Bingung Tentukan...
Penyidik Bingung Tentukan Motif Pelaku Pembantaian Las Vegas
A A A
LAS VEGAS - Pihak kepolisian Amerika Serikat (AS) hingga saat ini belum bisa menemukan motif yang mendorong Stephen Paddock melakukan aksi pembantaian di Las Vegas. Pihak berwenang telah mengumpulkan 47 senjata api, beberapa dimodifikasi menjadi senapan mesin, dari tiga lokasi.

Petugas penegak hukum terus berusaha untuk memastikan motif di balik serangan pada hari Minggu di sebuah konser musik outdoor di Las Vegas itu. Sedikitnya 59 orang tewas dan melukai lebih dari 500 orang.

Pada hari Selasa, penyidik menganalisis komputer dan ponsel pria bersenjata itu, melihat kamera pengawas kasino dan berusaha mewawancarai pacarnya untuk mendapatkan petunjuk.

Stephen Paddock memiliki 23 senjata saat melakukan serangan ke sekitar 22 ribu yang menghadiri konser musik country dari lantai 32 hotel Mandalay Bay, sebelum membunuh diri.

"Fakta bahwa dia memiliki jenis persenjataan dan jumlah persenjataan di ruangan itu, itu sudah direncanakan secara luas," Sheriff Clark County Joseph Lombardo mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa.

"Saya cukup yakin dia mengevaluasi semua yang dia lakukan dan tindakannya, yang merepotkan," imbuhnya seperti dikutip dari Deutsche Welle, Rabu (4/10/2017).

Paddock juga telah memasang beberapa kamera di sekitar kamar hotel tempat ia melakukan aksi pembantaian yang berlangsung sembilan menit, kata Lombardo.

Polisi menemukan 19 senjata api lainnya beserta bahan peledak dan beberapa ribu peluru amunisi dari rumahnya di Mesquite, Nevada, sekitar 145 kilometer. Senjata tambahan juga ditemukan di lokasi lain yang terhubung dengan Paddock, kata pihak berwenang.

Lombardo mengatakan bahwa penyelidik telah berbicara dengan pacar Paddock, Marilou Danley, yang berada di Filipina.

"Kami segera mengantisipasi beberapa informasi darinya," kata Lombardo.

Pejabat mencoba untuk melacak USD100 ribu yang Paddock transfer ke Filipina pada hari-hari sebelum penembakan tersebut, kantor berita AP melaporkan, mengutip sebuah pejabat resmi AS yang diberitahu oleh penegak hukum.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)