Putra Tersayang Osama bin Laden Diburu Pasukan Khusus Inggris SAS
A
A
A
LONDON - Putra tersayang Osama bin Laden, Hamza bin Laden, sedang diburu unit pasukan khusus Inggris Special Air Service (SAS). Perburuan terhadap putra pendiri al-Qaeda itu diluncurkan setelah intelijen Amerika Serikat (AS) dan Inggris mencantumkannya sebagai salah satu target yang mereka inginkan.
Hamza yang diperkirakan berusia 28 tahun berstatus buron rahasia untuk “dibunuh atau pun ditangkap”. Badan intelijen AS dan Inggris memperingatkan bahwa dia aktif dan telah merencanakan serangan ke Barat setelah kematian ayahnya di tangan tim Navy SEAL AS tahun 2011.
Hamza menghilang dari kompleks bangunan di Abbottabad, Pakistan, beberapa minggu sebelum Osama bin Laden dibunuh. Namun dua tahun lalu, dia kembali muncul untuk mengeluarkan pesan video yang memuji serangan teror di London.
Dalam video propaganda, Hamza yang terlihat sebagai pemuda berada di kamp pelatihan kelompok militan di Suriah.
Pada bulan Mei lalu, seorang sumber intelijen barat mengidentifikasi bin Laden junior itu merencanakan serangan balas dendam terhadap Barat. Kemunculan Hamza di Suriah membuat Central Intelligence Agency (CIA) memasukannya ke daftar buron utama Departemen Luar Negeri AS.
Dia sekarang termasuk di antara 10 besar buron ”bernilai tinggi”. Selain SAS, pasukan Koalisi Operasi Khusus yang menjalankan misi “Operation Shader” juga ikut memburu Hamza.
Hingga 40 tentara SAS telah bergabung dengan unit lain di tim operasi itu. Mereka telah dikirim ke Suriah dalam misi rahasia untuk menemukan Hamza.
Mereka akan didukung oleh pesawat mata-mata berteknologi canggih dan pesawat tak berawak yang bisa mendeteksi komunikasi.
”Teknologi berada di garis depan dalam melacak orang-orang seperti Hamza,” kata seorang sumber intelijen senior Inggris, seperti dilansir Daily Star, Senin (2/10/2017).
”Untuk melacak seseorang, Anda perlu tahu di mana mencarinya. Kami mengandalkan sumber lokal dan Anda tidak bisa mengalahkan 'Mark One Eyeball' saat berhubungan dengan pengumpulan (data) intelijen,” ujarnya. ”Hamza akan ditemukan cepat atau lambat, dia akan melakukan kesalahan kecil dan kami akan menunggunya.”
Baik pemerintah AS maupun Inggris belum berkomentar atas laporan perburuan putra kesayangan Osama bin Laden itu.
Hamza yang diperkirakan berusia 28 tahun berstatus buron rahasia untuk “dibunuh atau pun ditangkap”. Badan intelijen AS dan Inggris memperingatkan bahwa dia aktif dan telah merencanakan serangan ke Barat setelah kematian ayahnya di tangan tim Navy SEAL AS tahun 2011.
Hamza menghilang dari kompleks bangunan di Abbottabad, Pakistan, beberapa minggu sebelum Osama bin Laden dibunuh. Namun dua tahun lalu, dia kembali muncul untuk mengeluarkan pesan video yang memuji serangan teror di London.
Dalam video propaganda, Hamza yang terlihat sebagai pemuda berada di kamp pelatihan kelompok militan di Suriah.
Pada bulan Mei lalu, seorang sumber intelijen barat mengidentifikasi bin Laden junior itu merencanakan serangan balas dendam terhadap Barat. Kemunculan Hamza di Suriah membuat Central Intelligence Agency (CIA) memasukannya ke daftar buron utama Departemen Luar Negeri AS.
Dia sekarang termasuk di antara 10 besar buron ”bernilai tinggi”. Selain SAS, pasukan Koalisi Operasi Khusus yang menjalankan misi “Operation Shader” juga ikut memburu Hamza.
Hingga 40 tentara SAS telah bergabung dengan unit lain di tim operasi itu. Mereka telah dikirim ke Suriah dalam misi rahasia untuk menemukan Hamza.
Mereka akan didukung oleh pesawat mata-mata berteknologi canggih dan pesawat tak berawak yang bisa mendeteksi komunikasi.
”Teknologi berada di garis depan dalam melacak orang-orang seperti Hamza,” kata seorang sumber intelijen senior Inggris, seperti dilansir Daily Star, Senin (2/10/2017).
”Untuk melacak seseorang, Anda perlu tahu di mana mencarinya. Kami mengandalkan sumber lokal dan Anda tidak bisa mengalahkan 'Mark One Eyeball' saat berhubungan dengan pengumpulan (data) intelijen,” ujarnya. ”Hamza akan ditemukan cepat atau lambat, dia akan melakukan kesalahan kecil dan kami akan menunggunya.”
Baik pemerintah AS maupun Inggris belum berkomentar atas laporan perburuan putra kesayangan Osama bin Laden itu.
(mas)