AS: Tanpa Inspeksi, Kesepakatan Nuklir Iran Hanya Janji Kosong
A
A
A
NEW YORK - Duta besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley menyatakan, Iran harus mengizinkan inspeksi di situs militer mereka berdasarkan kesepakatan nuklir. Bila ini tidak dilakukan, Haley menyebut kesepakatan nuklir hanyalah seperti janji kosong.
"Pejabat Iran telah mengatakan bahwa mereka akan menolak untuk mengizinkan inspeksi di lokasi militer, walaupun IAEA mengatakan bahwa tidak boleh ada perbedaan antara lokasi militer dan non-militer," kata Haley.
"Sekarang tampak bahwa beberapa negara berusaha untuk melindungi Iran dari lebih banyak inspeksi. Tanpa inspeksi, kesepakatan Iran adalah sebuah janji kosong," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (29/9).
Haley mengatakan bahwa pernyataannya adalah tanggapan atas laporan media bahwa Rusia meyakini inspeksi dan verifikasi terhadap "Bagian T" perjanjian nuklir tersebut, yang melaranng kegiatan yang dapat berkontribusi pada perancangan dan pengembangan alat peledak nuklir, berada di luar mandat IAEA.
Pada hari Senin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengaku aneh dengan klaim AS yang menyebut bahwa Rusia sedang mencoba untuk melemahkan IAEA. Ryabkov dengan tegas membantah klaim tersebut yang mengatakan bahwa Moskow meminta IAEA untuk terus bertindak sesuai peraturan yang ada dan kebal terhadap pengaruh eksternal.
"Pejabat Iran telah mengatakan bahwa mereka akan menolak untuk mengizinkan inspeksi di lokasi militer, walaupun IAEA mengatakan bahwa tidak boleh ada perbedaan antara lokasi militer dan non-militer," kata Haley.
"Sekarang tampak bahwa beberapa negara berusaha untuk melindungi Iran dari lebih banyak inspeksi. Tanpa inspeksi, kesepakatan Iran adalah sebuah janji kosong," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (29/9).
Haley mengatakan bahwa pernyataannya adalah tanggapan atas laporan media bahwa Rusia meyakini inspeksi dan verifikasi terhadap "Bagian T" perjanjian nuklir tersebut, yang melaranng kegiatan yang dapat berkontribusi pada perancangan dan pengembangan alat peledak nuklir, berada di luar mandat IAEA.
Pada hari Senin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengaku aneh dengan klaim AS yang menyebut bahwa Rusia sedang mencoba untuk melemahkan IAEA. Ryabkov dengan tegas membantah klaim tersebut yang mengatakan bahwa Moskow meminta IAEA untuk terus bertindak sesuai peraturan yang ada dan kebal terhadap pengaruh eksternal.
(esn)