Masih Hidup, ISIS Rilis Suara Baghdadi
A
A
A
KAIRO - Negara Islam atau ISIS merilis rekaman audio pemimpinnya, Abu Bakr al-Baghdadi, pada Kamis kemarin. Ini adalah komunikasi pertama dari kelompok ekstrimis itu dalam setahun terakhir.
Rekaman suara berdurasi 46 menit itu dirilis ISIS melalui organisasi berita al-Furqan, yang mempunyai keterkaitan dengan kelompok teroris. Meski begitu tidak diketahui kapan rekaman itu dilakukan. Namun dalam pidatonya, Baghdadi merujuk pada ancaman Korea Utara terhadap Jepang dan Amerika Serikat seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/9/2017).
Munculnya rekaman pidato Baghdadi ini ditengah spekulasi yang berkembang mengenai nasibnya sendiri. Baghadadi terakhir kali mengeluarkan pidato pada awal November 2016, dua minggu setelah dimulainya pertempuran di Mosul. Kala itu ia mendesak para pengikutnya untuk melawan para kafir dan membuat aliran darah mereka mengalir laksana sungai.
Sejak saat itu, pasukan Irak yang didukung AS telah mengalahkan kelompok ekstrimis itu di Mosul, di mana Baghdadi mendeklarasikan sebuah kekhalifahan tiga tahun yang lalu. Militan meledakkan Masjid El Nuri milik Mosul di mana Baghdadi membuat deklarasi pada 2014 setelah ISIS merebut kota tersebut.
Pejabat mengatakan mereka yakin butuh waktu bertahun-tahun untuk menangkap atau membunuh Baghdadi. Ia diperkirakan bersembunyi di gurun antara Mosul dan Raqqa, yang luasnya ribuan mil persegi dan jarang penduduknya. Tempat di mana pesawat tak berawak mudah dikenali.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada awal tahun ini bahwa pihaknya mungkin telah membunuh Baghdadi ketika salah satu serangan udara menghantam sebuah pertemuan komandan senior negara Islam di pinggiran kota Raqqa, Suriah. Namun Washington mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menguatkan klaim kematian tersebut dan pejabat Barat dan Irak skeptis.
Rekaman suara berdurasi 46 menit itu dirilis ISIS melalui organisasi berita al-Furqan, yang mempunyai keterkaitan dengan kelompok teroris. Meski begitu tidak diketahui kapan rekaman itu dilakukan. Namun dalam pidatonya, Baghdadi merujuk pada ancaman Korea Utara terhadap Jepang dan Amerika Serikat seperti dikutip dari Reuters, Jumat (29/9/2017).
Munculnya rekaman pidato Baghdadi ini ditengah spekulasi yang berkembang mengenai nasibnya sendiri. Baghadadi terakhir kali mengeluarkan pidato pada awal November 2016, dua minggu setelah dimulainya pertempuran di Mosul. Kala itu ia mendesak para pengikutnya untuk melawan para kafir dan membuat aliran darah mereka mengalir laksana sungai.
Sejak saat itu, pasukan Irak yang didukung AS telah mengalahkan kelompok ekstrimis itu di Mosul, di mana Baghdadi mendeklarasikan sebuah kekhalifahan tiga tahun yang lalu. Militan meledakkan Masjid El Nuri milik Mosul di mana Baghdadi membuat deklarasi pada 2014 setelah ISIS merebut kota tersebut.
Pejabat mengatakan mereka yakin butuh waktu bertahun-tahun untuk menangkap atau membunuh Baghdadi. Ia diperkirakan bersembunyi di gurun antara Mosul dan Raqqa, yang luasnya ribuan mil persegi dan jarang penduduknya. Tempat di mana pesawat tak berawak mudah dikenali.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada awal tahun ini bahwa pihaknya mungkin telah membunuh Baghdadi ketika salah satu serangan udara menghantam sebuah pertemuan komandan senior negara Islam di pinggiran kota Raqqa, Suriah. Namun Washington mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menguatkan klaim kematian tersebut dan pejabat Barat dan Irak skeptis.
(ian)