Saudi: Izinkan Wanita Mengemudi Akan Kurangi Kecelakaan
A
A
A
RIYADH - Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Nayef menyatakan, pemberian izin kepada wanita untuk mengemudi bisa mengurangi jumlah kecelakaan di jalan raya. Saudi adalah salah satu negara dengan tingkat kecelakaan jalan raya paling tinggi di dunia.
Tercatat, sekitar 20 orang Saudi meninggal setiap hari dalam kecelakaan lalu lintas. Tata pemerintahan yang buruk telah berkontribusi terhadap rekor menyedihkan Saudi dalam hal keselamatan di jalan raya. Kini, pemerintah Saudi berupaya untuk mengurangi jumlah kematian sebagai bagian dari program reformasi Visi 2030 yang ambisius.
"Mengizinkan wanita untuk berkendara akan mengubah keselamatan lalu lintas menjadi praktik pedagogis yang akan mengurangi kerugian manusia dan ekonomi akibat kecelakaan," kata Pangeran Abdulaziz, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/9).
Dia kemudian mengatakan, pasukan keamanan siap untuk menerapkan undang-undang lalu lintas kepada pria dan wanita, meskipun dia tidak menyebutkan apakah wanita akan direkrut sebagai polisi lalu lintas.
Seperti diketahui, kemarin pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud dilaporkan telah mengeluarkan putusan yang memberikan izin kepada wanita Saudi untuk mengemudi. Putusan itu akan mulai berlaku secara resmi pada tahun depan.
Dalam putusannya, Raja Salman memerintahkan pembentukan sebuah badan Menteri untuk memberikan nasehat dalam waktu 30 hari kemudian, dan kemudian melaksanakan perintah tersebut secara utuh pada tanggal 24 Juni 2018.
Tercatat, sekitar 20 orang Saudi meninggal setiap hari dalam kecelakaan lalu lintas. Tata pemerintahan yang buruk telah berkontribusi terhadap rekor menyedihkan Saudi dalam hal keselamatan di jalan raya. Kini, pemerintah Saudi berupaya untuk mengurangi jumlah kematian sebagai bagian dari program reformasi Visi 2030 yang ambisius.
"Mengizinkan wanita untuk berkendara akan mengubah keselamatan lalu lintas menjadi praktik pedagogis yang akan mengurangi kerugian manusia dan ekonomi akibat kecelakaan," kata Pangeran Abdulaziz, seperti dilansir Reuters pada Kamis (28/9).
Dia kemudian mengatakan, pasukan keamanan siap untuk menerapkan undang-undang lalu lintas kepada pria dan wanita, meskipun dia tidak menyebutkan apakah wanita akan direkrut sebagai polisi lalu lintas.
Seperti diketahui, kemarin pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud dilaporkan telah mengeluarkan putusan yang memberikan izin kepada wanita Saudi untuk mengemudi. Putusan itu akan mulai berlaku secara resmi pada tahun depan.
Dalam putusannya, Raja Salman memerintahkan pembentukan sebuah badan Menteri untuk memberikan nasehat dalam waktu 30 hari kemudian, dan kemudian melaksanakan perintah tersebut secara utuh pada tanggal 24 Juni 2018.
(esn)