Dituduh Korut Nyatakan Perang, AS Bilang Tak Masuk Akal
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) merespons tuduhan dari Korea Utara (Korut) bahwa Washington sebagai pihak pertama yang menyatakan perang terhadap Pyongyang. Gedung Putih mengatakan, tuduhan berbahaya seperti itu tidak masuk akal.
”Kami belum mengumumkan perang terhadap Korut. Terus terang, saran itu tidak masuk akal,” kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, kepada wartawan.
Pernyataan Gedung Putih itu merupakan jawaban atas komentar Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho yang menyatakan bahwa Washington sebagai pihak pertama yang menyatakan perang terhadap Pyongyang.
Menurut Ri, konsekuensinya, Pyongyang berhak menembak jatuh pesawat pembom strategis Washington, bahkan jika tak berada di wilayah udara Korut.
Baca Juga: Korut: AS Nyatakan Perang, Kami Berhak Tembak Jatuh Pembom Strategisnya
Tuduhan Ri itu mengacu pada pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan semua opsi ada di meja untuk melawan pemerintah Kim Jong-un. Pengumuman Trump itulah yang dianggap Ri sebagai deklarasi perang.
”Seluruh dunia harus ingat dengan jelas bahwa AS yang pertama kali mengumumkan perang terhadap negara kami,” katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (26/9/2017).
”Sejak AS mengumumkan perang terhadap negara kami, kami memiliki hak untuk melakukan penanggulangan, termasuk hak untuk menembak jatuh pembom strategis AS bahkan ketika mereka tidak berada di dalam wilayah udara negara kami,” papar Ri.
”Kami belum mengumumkan perang terhadap Korut. Terus terang, saran itu tidak masuk akal,” kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, kepada wartawan.
Pernyataan Gedung Putih itu merupakan jawaban atas komentar Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho yang menyatakan bahwa Washington sebagai pihak pertama yang menyatakan perang terhadap Pyongyang.
Menurut Ri, konsekuensinya, Pyongyang berhak menembak jatuh pesawat pembom strategis Washington, bahkan jika tak berada di wilayah udara Korut.
Baca Juga: Korut: AS Nyatakan Perang, Kami Berhak Tembak Jatuh Pembom Strategisnya
Tuduhan Ri itu mengacu pada pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan semua opsi ada di meja untuk melawan pemerintah Kim Jong-un. Pengumuman Trump itulah yang dianggap Ri sebagai deklarasi perang.
”Seluruh dunia harus ingat dengan jelas bahwa AS yang pertama kali mengumumkan perang terhadap negara kami,” katanya seperti dikutip Reuters, Selasa (26/9/2017).
”Sejak AS mengumumkan perang terhadap negara kami, kami memiliki hak untuk melakukan penanggulangan, termasuk hak untuk menembak jatuh pembom strategis AS bahkan ketika mereka tidak berada di dalam wilayah udara negara kami,” papar Ri.
(mas)