Iran Bakal Tingkatkan Kemampuan Rudalnya
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji untuk memperkuat kemampuan rudal negaranya. Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington setelah pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Majelis Umum PBB.
Rouhani telah berbicara kepada militer Iran dalam sebuah parade yang menandai dimulainya bulan Muharram, bulan pertama kalender Islam. Rouhani mengatakan bahwa negara tersebut akan meningkatkan kemampuan militernya, mulai dari rudal ke darat, udara dan laut. Militer akan diperkuat sejauh yang Iran anggap perlu.
"Kami akan meningkatkan kekuatan militer kita sebagai pencegah. Kami akan memperkuat kemampuan rudal kami. Kami tidak akan meminta izin siapapun untuk membela negara kami," kata Rouhani, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (22/9/2017).
Rouhani menekankan sifat defensif senjata mereka. Tujuan mereka adalah untuk membela negara dan wilayah dari invasi kekuatan besar dan dari terorisme. Dia menekankan bahwa, suka atau tidak, Teheran akan membela orang-orang tertindas di Yaman, Suriah dan Palestina.
Dalam pidato pertamanya di PBB, Presiden AS Donald Trump menyebut Iran sebagai "negara nakal" yang mengekspor kekerasan, pertumpahan darah dan kekacauan. Trump juga menuduh Iran mendanai teroris dan merorong stabilitas seluruh Timur Tengah.
Trump juga mengatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran dan negara-negara besar adalah salah satu transaksi terburuk yang pernah dilakukan AS.
Teheran telah mengecam pilihan kata-kata Trump. "Ucapan yang tak tahu malu dan tidak tahu apa-apa yang mengabaikan perang Iran melawan terorisme," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Zarif merupakan salah satu juru runding perjanjian nuklir yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi internasional.
Rouhani telah berbicara kepada militer Iran dalam sebuah parade yang menandai dimulainya bulan Muharram, bulan pertama kalender Islam. Rouhani mengatakan bahwa negara tersebut akan meningkatkan kemampuan militernya, mulai dari rudal ke darat, udara dan laut. Militer akan diperkuat sejauh yang Iran anggap perlu.
"Kami akan meningkatkan kekuatan militer kita sebagai pencegah. Kami akan memperkuat kemampuan rudal kami. Kami tidak akan meminta izin siapapun untuk membela negara kami," kata Rouhani, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (22/9/2017).
Rouhani menekankan sifat defensif senjata mereka. Tujuan mereka adalah untuk membela negara dan wilayah dari invasi kekuatan besar dan dari terorisme. Dia menekankan bahwa, suka atau tidak, Teheran akan membela orang-orang tertindas di Yaman, Suriah dan Palestina.
Dalam pidato pertamanya di PBB, Presiden AS Donald Trump menyebut Iran sebagai "negara nakal" yang mengekspor kekerasan, pertumpahan darah dan kekacauan. Trump juga menuduh Iran mendanai teroris dan merorong stabilitas seluruh Timur Tengah.
Trump juga mengatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran dan negara-negara besar adalah salah satu transaksi terburuk yang pernah dilakukan AS.
Teheran telah mengecam pilihan kata-kata Trump. "Ucapan yang tak tahu malu dan tidak tahu apa-apa yang mengabaikan perang Iran melawan terorisme," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Zarif merupakan salah satu juru runding perjanjian nuklir yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi internasional.
(ian)