Menhan AS Isyaratkan Opsi Militer Terhadap Korut

Selasa, 19 September 2017 - 09:54 WIB
Menhan AS Isyaratkan...
Menhan AS Isyaratkan Opsi Militer Terhadap Korut
A A A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Jim Mattis, mengisyarakan tentang adanya opsi militer di Korea Utara (Korut) yang mungkin menghindari Seoul dari serangan balasan yang brutal. Namun Mattis menolak untuk mengatakan pilihan apa yang ia bicarakan atau apakah mereka akan menggunakan kekuatan yang mematikan.

Sebelumnya Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan Dewan Keamanan (DK) PBB telah kehabisan opsi untuk digunakan terkait program nuklir Korut. AS sendiri mungkin akan menyerahkan masalah ini kepada Pentagon.

Baca Juga: AS: PBB Telah Kehabisan Pilihan Terhadap Korut

Ketika ditanya apakah ada pilihan militer yang bisa diambil AS terhadap Korut dengan tidak menimbulkan risiko besar bagi Seoul, Mattis berkata, "Ya, ada. Tapi saya tidak akan membahasnya."

Menekan apakah itu mungkin termasuk opsi "kinetik" yang menggunakan kekuatan mematikan, Mattis berkata: "Saya tidak ingin membahasnya," seperti dilansir dari Reuters, Selasa (19/9/2017)

Pilihan militer yang tersedia untuk Trump berkisar dari tindakan yang tidak mematikan seperti blokade angkatan laut yang bertujuan untuk menerapkan sanksi untuk melakukan serangan cyber. Washington juga bisa memposisikan persenjataannya yang baru di Korea Selatan (Korsel), di mana AS memiliki 28.500 tentara.

Korsel telah meningkatkan kemungkinan untuk menggunakan kembali senjata nuklir di semenanjung tersebut. Mattis mengakui telah mendiskusikan dengan rekannya dari Korsel namun menolak untuk mengatakan apakah opsi itu sedang dipertimbangkan.

"Kami memiliki dialog terbuka dengan sekutu kami mengenai isu apapun yang ingin mereka hadirkan," katanya.

Presiden AS Donald Trump telah mengisyaratkan bahwa penggunaan kekuatan mematikan apapun terhadap Korut akan sangat banyak, dengan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti "api dan kemarahan" yang membangkitkan gambaran tentang perang nuklir.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)