AS: PBB Telah Kehabisan Pilihan Terhadap Korut
A
A
A
WASHINGTON - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley, mengatakan Dewan Keamanan PBB telah kehabisan opsi terkait program nuklir Korea Utara (Korut). Ia juga mengatakan AS mungkin harus menyerahkan masalah tersebut ke Pentagon.
"Kami telah kehabisan semua hal yang bisa kita lakukan di Dewan Keamanan pada saat ini," kata Haley dalam sebuah acara CNN, State of the Union.
Ia pun menambahkan bahwa dia sangat senang menyerahkan masalah ini kepada Menteri Pertahanan James Mattis.
"Kami mencoba setiap kemungkinan lain yang kami miliki tapi ada banyak pilihan militer di atas meja," ujarnya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (17/9/2017).
Sebelumnya, AS mengatakan bahwa mereka memiliki opsi militer untuk menangani Korut. Pernyataan ini menandakan kesabaran AS sangat tipis untuk berdiplomasi setelah Pyongyang melepaskan sebuah rudal ke Jepang dan memasuki Samudra Pasifik untuk kedua kalinya dalam sebulan.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, H.R. McMaster, mengatakan bahwa AS kehabisan kesabaran untuk solusi diplomatik mengenai program rudal dan nuklir Korut.
Baca Juga: Korut Uji Coba Rudal, AS Tegaskan Punya Opsi Militer
Korut telah meluncurkan puluhan rudal di bawah pimpinan Kim Jong-un karena mempercepat program senjata yang dirancang untuk memberikannya kemampuan menargetkan AS dengan rudal bertenaga nuklir yang kuat.
Terbaru, Korut meluncurkan rudal yang kembali melewati wilayah Jepang pada Jumat pagi. Menurut militer Korea Selatan, rudal Hwasong-12 yang ditembakkan menerobos wilayah udara Hokkaido tersebut mencapai ketinggian sekitar 770km (478 mil). Rudal tersebut menempuh jarak 3.700km melewati pulau paling utara Hokkaido sebelum mendarat di Samudra Pasifik.
Rudal tersebut dinilai memiliki kapasitas untuk mencapai Guam, wilayah pasifik di AS. Menurut para ahli, itu rudal balistik terjauh yang pernah diuji tembak Korut.
"Kami telah kehabisan semua hal yang bisa kita lakukan di Dewan Keamanan pada saat ini," kata Haley dalam sebuah acara CNN, State of the Union.
Ia pun menambahkan bahwa dia sangat senang menyerahkan masalah ini kepada Menteri Pertahanan James Mattis.
"Kami mencoba setiap kemungkinan lain yang kami miliki tapi ada banyak pilihan militer di atas meja," ujarnya seperti dilansir dari Reuters, Minggu (17/9/2017).
Sebelumnya, AS mengatakan bahwa mereka memiliki opsi militer untuk menangani Korut. Pernyataan ini menandakan kesabaran AS sangat tipis untuk berdiplomasi setelah Pyongyang melepaskan sebuah rudal ke Jepang dan memasuki Samudra Pasifik untuk kedua kalinya dalam sebulan.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, H.R. McMaster, mengatakan bahwa AS kehabisan kesabaran untuk solusi diplomatik mengenai program rudal dan nuklir Korut.
Baca Juga: Korut Uji Coba Rudal, AS Tegaskan Punya Opsi Militer
Korut telah meluncurkan puluhan rudal di bawah pimpinan Kim Jong-un karena mempercepat program senjata yang dirancang untuk memberikannya kemampuan menargetkan AS dengan rudal bertenaga nuklir yang kuat.
Terbaru, Korut meluncurkan rudal yang kembali melewati wilayah Jepang pada Jumat pagi. Menurut militer Korea Selatan, rudal Hwasong-12 yang ditembakkan menerobos wilayah udara Hokkaido tersebut mencapai ketinggian sekitar 770km (478 mil). Rudal tersebut menempuh jarak 3.700km melewati pulau paling utara Hokkaido sebelum mendarat di Samudra Pasifik.
Rudal tersebut dinilai memiliki kapasitas untuk mencapai Guam, wilayah pasifik di AS. Menurut para ahli, itu rudal balistik terjauh yang pernah diuji tembak Korut.
(ian)