Militer Iran Dekati Israel, PM Netanyahu Keluarkan Peringatan
A
A
A
NEW YORK - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengeluarkan peringatan kepada Teheran tentang kehadiran militer dan milisi Iran di Suriah utara yang mendekati perbatasan Israel. Netanyahu mengatakan, negaranya tidak akan menoleransi pergerakan militer Teheran.
Peringatan itu juga akan dia sampaikan dalam pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 19 September 2017. Pemimpin Israel ini mengklaim mengetahui kehadiran militer dan milisi Teheran di Suriah utara yang membantu pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad dalam perang sipil.
“Pesan utamanya adalah bahwa Israel tidak akan mentoleransi kehadiran militer Iran di perbatasan utara kami, yang tidak hanya membahayakan kami, tapi juga tetangga Arab kami,” kata PM Netanyahu kepada wartawan di sebuah hotel di New York pada hari Jumat, yang dilansir Times of Israel, Sabtu (16/9/2017).
Selain akan pidato di Sidang Umum PBB, dia juga akan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump. Pertemuan tersebut akan menjadi yang keempat sejak Trump menjabat sebagai presiden AS.
Peringatan Netanyahu kepada Iran muncul sehari setelah seorang pejabat senior Israel menyangkal sebuah laporan yang menyebut Rusia menolak permintaan Tel Aviv untuk memastikan bahwa pasukan Iran dan militan Syiah yang didukung Iran tidak diizinkan beroperasi dalam jarak 60-80 kilometer dari perbatasan Suriah dengan Israel di Dataran Tinggi Golan.
Permintaan tersebut awalnya diajukan oleh Israel pada bulan Juli, ketika negosiasi sedang berlangsung untuk kesepakatan gencatan senjata di Suriah selatan antara Presiden Bashar Assad dan pemberontak Suriah, di bawah naungan Washington dan Moskow.
Bulan lalu, Netanyahu bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di resor Sochi, Laut Hitam, untuk membahas penguatan pasukan pro-Iran di Suriah dan untuk mempresentasikan posisi Israel.
”Israel merasa puas dengan pembicaraan di Sochi,” kata pejabat tersebut pada hari Kamis, yang menolak diidentifikasi.
Namun, stasiun televisi Channel 2 dan surat kabar Haaretz, melaporkan bahwa Rusia menolak permohonan Netanyahu. Sebaliknya, Moskow hanya berkomitmen untuk menjaga pasukan Iran dalam radius lima kilometer dari perbatasan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.
Peringatan itu juga akan dia sampaikan dalam pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 19 September 2017. Pemimpin Israel ini mengklaim mengetahui kehadiran militer dan milisi Teheran di Suriah utara yang membantu pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad dalam perang sipil.
“Pesan utamanya adalah bahwa Israel tidak akan mentoleransi kehadiran militer Iran di perbatasan utara kami, yang tidak hanya membahayakan kami, tapi juga tetangga Arab kami,” kata PM Netanyahu kepada wartawan di sebuah hotel di New York pada hari Jumat, yang dilansir Times of Israel, Sabtu (16/9/2017).
Selain akan pidato di Sidang Umum PBB, dia juga akan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump. Pertemuan tersebut akan menjadi yang keempat sejak Trump menjabat sebagai presiden AS.
Peringatan Netanyahu kepada Iran muncul sehari setelah seorang pejabat senior Israel menyangkal sebuah laporan yang menyebut Rusia menolak permintaan Tel Aviv untuk memastikan bahwa pasukan Iran dan militan Syiah yang didukung Iran tidak diizinkan beroperasi dalam jarak 60-80 kilometer dari perbatasan Suriah dengan Israel di Dataran Tinggi Golan.
Permintaan tersebut awalnya diajukan oleh Israel pada bulan Juli, ketika negosiasi sedang berlangsung untuk kesepakatan gencatan senjata di Suriah selatan antara Presiden Bashar Assad dan pemberontak Suriah, di bawah naungan Washington dan Moskow.
Bulan lalu, Netanyahu bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di resor Sochi, Laut Hitam, untuk membahas penguatan pasukan pro-Iran di Suriah dan untuk mempresentasikan posisi Israel.
”Israel merasa puas dengan pembicaraan di Sochi,” kata pejabat tersebut pada hari Kamis, yang menolak diidentifikasi.
Namun, stasiun televisi Channel 2 dan surat kabar Haaretz, melaporkan bahwa Rusia menolak permohonan Netanyahu. Sebaliknya, Moskow hanya berkomitmen untuk menjaga pasukan Iran dalam radius lima kilometer dari perbatasan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan.
(mas)