Penanggalan Karbon Ungkapkan Asal Mula Awal Simbol Nol
A
A
A
LONDON - Penanggalan karbon menunjukkan bahwa manuskrip India kuno memiliki tanda awal pertama dari simbol nol. Manuskrip Bakhshali sekarang diyakini berasal dari abad ke-3 atau ke-4, yang membuatnya ratusan tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya.
Ini berarti dokumen yang berada di Oxford memiliki simbol nol lebih awal dari sebuah kuil di Gwailor, India. "Temuan ini sangat penting bagi sejarah matematika," ujar Richard Ovenden dari Perpustakaan Bodleian seperti dikutip dari BBC, Jumat (15/9/2017).
Simbol nol berevolusi dari titik yang digunakan di India kuno dan dapat dilihat di sepanjang manuskrip Bakhshali. "Titik awalnya menunjukkan perintah besarnya dalam sistem bilangan dan akhirnya berevolusi untuk memiliki pusat berongga," kata Perpustakaan Bodleian.
Penelitian sebelumnya telah mengabadikan manuskrip Bakhshali sampai abad ke 8 dan 12. Namun sekarang penanggalan karbon telah menunjukkan bahwa ia berusia berabad-abad yang lalu.
Perpustakaan Bodleian mengatakan bahwa para ilmuwan sebelumnya telah berjuang untuk memecahkannya karena terbuat dari 70 daun kulit pohon birch dan tersusun dari bahan tiga periode yang berbeda.
Naskah tersebut ditemukan oleh seorang petani di sebuah desa bernama Bakhshali, di tempat yang sekarang menjadi Pakistan, pada tahun 1881 sebelum diakuisisi oleh ahli biologi Rudolf Hoernle, yang mempresentasikannya ke Perpustakaan Bodleian pada tahun 1902.
"Penciptaan nol adalah salah satu terobosan terbesar dalam matematika," kata Prof Marcus Du Sautoy dari Universitas Oxford.
Ini berarti dokumen yang berada di Oxford memiliki simbol nol lebih awal dari sebuah kuil di Gwailor, India. "Temuan ini sangat penting bagi sejarah matematika," ujar Richard Ovenden dari Perpustakaan Bodleian seperti dikutip dari BBC, Jumat (15/9/2017).
Simbol nol berevolusi dari titik yang digunakan di India kuno dan dapat dilihat di sepanjang manuskrip Bakhshali. "Titik awalnya menunjukkan perintah besarnya dalam sistem bilangan dan akhirnya berevolusi untuk memiliki pusat berongga," kata Perpustakaan Bodleian.
Penelitian sebelumnya telah mengabadikan manuskrip Bakhshali sampai abad ke 8 dan 12. Namun sekarang penanggalan karbon telah menunjukkan bahwa ia berusia berabad-abad yang lalu.
Perpustakaan Bodleian mengatakan bahwa para ilmuwan sebelumnya telah berjuang untuk memecahkannya karena terbuat dari 70 daun kulit pohon birch dan tersusun dari bahan tiga periode yang berbeda.
Naskah tersebut ditemukan oleh seorang petani di sebuah desa bernama Bakhshali, di tempat yang sekarang menjadi Pakistan, pada tahun 1881 sebelum diakuisisi oleh ahli biologi Rudolf Hoernle, yang mempresentasikannya ke Perpustakaan Bodleian pada tahun 1902.
"Penciptaan nol adalah salah satu terobosan terbesar dalam matematika," kata Prof Marcus Du Sautoy dari Universitas Oxford.
(ian)