Kongres AS Desak Trump Kecam Kelompok Penebar Kebencian

Rabu, 13 September 2017 - 16:32 WIB
Kongres AS Desak Trump Kecam Kelompok Penebar Kebencian
Kongres AS Desak Trump Kecam Kelompok Penebar Kebencian
A A A
WASHINGTON - Kongres Amerika Serikat (AS) mengeluarkan sebuah resolusi yang meminta Presiden Donald Trump untuk mengutuk kelompok-kelompok penebar kebencian. Resolusi ini muncul setelah Trump dikritik karena tanggapannya terhadap kekerasan pada sebuah demonstrasi nasionalis kulit putih di Charlottesville, Virginia, sebulan yang lalu.
Trump dalam pernyataannya menuturkan, kekerasan di Charlottesville bisa disalahkan kepada beberapa pihak, dan tidak secara tegas mengecam nasionalis kulit putih, atau neo nazi. Pernyataan ini mendapat kecaman keras dari banyak pihak.
"Kongres dengan suara bulat mengadopsi resolusi tersebut," ucap Gerry Connolly, anggota Kongres AS dari Partai Demokrat mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (13/9).
Saat ini, Kongres AS berbicara dengan satu suara terpadu untuk secara tegas mengecam tindakan kekerasan yang memalukan, dan penuh kebencian yang dilakukan oleh KKK (Ku Klux Klan), nasionalis kulit putih, supremasi kulit putih dan neo-Nazi di Charlottesville," sambungnya.
Resolusi bersama, yang disahkan dengan dukungan baik dari Partai Republik dan Demokrat, akan diajukan ke Trump untuk mendapatkan tandatangannya. Gedung Putih belum memberikan respon apapun mengenai hal ini.
Dalam resolusi itu Kongres AS meminta Trump untuk mengutuk kelompok-kelompok yang penebar kebencian, dan apa yang digambarkannya sebagai meningkatnya prevalensi ekstremis yang mendukung anti-Semitisme, xenophobia dan supremasi kulit putih.
Dokuman ini juga mendesak Jaksa Agung Jeff Sessions untuk menyelidiki tindakan kekerasan dan intimidasi oleh nasionalis kulit putih, neo-Nazi, Ku Klux Klan dan kelompok serupa.
Seorang wanita, Heather Heyer, terbunuh dan beberapa orang terluka ketika seorang nasionalis kulit putih yang dicurigai menabrakkan mobilnya ke demonstran anti-rasis. Kongres, dalam resolusi itu menyebut kematian Heyer sebagai serangan teroris dalam negeri.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6950 seconds (0.1#10.140)