Rusia-AS Bahas Perpanjangan Perjanjian Pembatasan Senjata Nuklir
A
A
A
MOSKOW - Rusia dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan tengah dalam pembicaraan mengenai perpanjangan perjanjian pembatasan senjata nuklir atau yang disebut dengan "New START". Perjanjian ini akan berakhir pada tahun 2018 mendatang.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menuturkan, pembahasan mengenai masalah ini berada dalam konteks situasi sekarang dalam hubungan AS-Rusia. Dia mengatakan, konsultasi tersebut secara khusus berfokus pada prospek untuk sepenuhnya memenuhi kewajiban kedua belah pihak berdasarkan perjanjian yang ditetapkan oleh tenggat waktu dalam dokumen tersebut.
"Rusia dan AS sepakat bahwa tidak mungkin ada penyimpangan dari persyaratan kesepakatan. AS menganggap isu tersebut sebagai tindakan yang serius dan bertanggung jawab," kata Ryabkov, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (13/9)
"Moskow dan Washington juga memulai konsultasi mengenai perpanjangan perjanjian di tingkat yang lebih tinggi," sambungnya.
Dia menambahkan, sebuah pertemuan bilateral AS-Rusia mengenai pelaksanaan perjanjian ini akan berlangsung dalam waktu dekat, sehingga kedua belah pihak dapat melanjutkan pembahasan mereka mengenai aspek teknis pelaksanaan perjanjian ini.
Perjanjian "New START" ditandatangani oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden AS Barack Obama pada bulan April 2010. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 5 Februari 2011. Perjanjian tersebut mewajibkan Rusia dan AS untuk mengurangi persenjataan nuklir dalam kurun waktu tujuh tahun.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menuturkan, pembahasan mengenai masalah ini berada dalam konteks situasi sekarang dalam hubungan AS-Rusia. Dia mengatakan, konsultasi tersebut secara khusus berfokus pada prospek untuk sepenuhnya memenuhi kewajiban kedua belah pihak berdasarkan perjanjian yang ditetapkan oleh tenggat waktu dalam dokumen tersebut.
"Rusia dan AS sepakat bahwa tidak mungkin ada penyimpangan dari persyaratan kesepakatan. AS menganggap isu tersebut sebagai tindakan yang serius dan bertanggung jawab," kata Ryabkov, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (13/9)
"Moskow dan Washington juga memulai konsultasi mengenai perpanjangan perjanjian di tingkat yang lebih tinggi," sambungnya.
Dia menambahkan, sebuah pertemuan bilateral AS-Rusia mengenai pelaksanaan perjanjian ini akan berlangsung dalam waktu dekat, sehingga kedua belah pihak dapat melanjutkan pembahasan mereka mengenai aspek teknis pelaksanaan perjanjian ini.
Perjanjian "New START" ditandatangani oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden AS Barack Obama pada bulan April 2010. Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 5 Februari 2011. Perjanjian tersebut mewajibkan Rusia dan AS untuk mengurangi persenjataan nuklir dalam kurun waktu tujuh tahun.
(esn)