Korsel Minta Putin 'Jinakkan' Korut sebelum Lepas Kendali
A
A
A
VLADIVOSTOK - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in telah meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membantu ”menjinakkan” Korea Utara (Korut) sebelum berubah menjadi lepas kendali. Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan puncak di Kota Vladivostok.
”Situasi politik global telah menjadi sangat serius karena provokasi Korut yang berulang,” kata Moon kepada Putin.
”Saya yakin situasinya bisa memasuki keadaan yang tidak terkendali jika Korut tidak menghentikan provokasinya. Jadi, saya ingin bekerja sama agar Korut menghentikan provokasinya dan menemukan cara guna menyelesaikan masalah nuklir Korut secara mendasar,” imbuh Moon.
Menurut laporan Yonhap semalam (6/9/2017), permintaan Presiden Moon kepada Putin disampaikan setelah rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut melakukan uji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada hari Minggu lalu. Seoul khawatir Pyongyang merencanakan peluncuran rudal jarak jauh menjelang akhir pekan ini.
Moon mengatakan Putin sepakat bahwa menyelesaikan masalah nuklir Korut adalah tugas yang paling mendesak.
Moon menekankan perlunya sanksi yang lebih kuat terhadap Korut, termasuk memotong pasokan minyaknya. Tapi, Putin menolak melakukan langkah tersebut, dengan alasan akan merugikan rakyat Korut.
Sanksi lebih lanjut terhadap Korut, kata Putin, tidak berguna dan tidak efisien. ”Rusia mengecam latihan (uji nuklir) Korut, kami menganggap bahwa ini adalah sebuah provokasi,” kata Putin. ”(Namun) mencambuk histeria militer sama sekali tidak masuk akal dalam situasi ini.”
”Semua ini bisa menyebabkan bencana global dan sejumlah besar korban,” papar Putin.
”Situasi politik global telah menjadi sangat serius karena provokasi Korut yang berulang,” kata Moon kepada Putin.
”Saya yakin situasinya bisa memasuki keadaan yang tidak terkendali jika Korut tidak menghentikan provokasinya. Jadi, saya ingin bekerja sama agar Korut menghentikan provokasinya dan menemukan cara guna menyelesaikan masalah nuklir Korut secara mendasar,” imbuh Moon.
Menurut laporan Yonhap semalam (6/9/2017), permintaan Presiden Moon kepada Putin disampaikan setelah rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut melakukan uji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada hari Minggu lalu. Seoul khawatir Pyongyang merencanakan peluncuran rudal jarak jauh menjelang akhir pekan ini.
Moon mengatakan Putin sepakat bahwa menyelesaikan masalah nuklir Korut adalah tugas yang paling mendesak.
Moon menekankan perlunya sanksi yang lebih kuat terhadap Korut, termasuk memotong pasokan minyaknya. Tapi, Putin menolak melakukan langkah tersebut, dengan alasan akan merugikan rakyat Korut.
Sanksi lebih lanjut terhadap Korut, kata Putin, tidak berguna dan tidak efisien. ”Rusia mengecam latihan (uji nuklir) Korut, kami menganggap bahwa ini adalah sebuah provokasi,” kata Putin. ”(Namun) mencambuk histeria militer sama sekali tidak masuk akal dalam situasi ini.”
”Semua ini bisa menyebabkan bencana global dan sejumlah besar korban,” papar Putin.
(mas)