AS Tutup Konsulat Rusia, Moskow Siap Berikan Reaksi Balasan
A
A
A
MOSKOW - Moskow menyesali keputusan Washington yang menutup misi dan membatasi kegiatan diplomatik Rusia di Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam sebuah pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia, Tillerson menelepon Lavrov secara khusus untuk menginformasikan bahwa pembatasan tambahan terhadap kegiatan misi diplomatik Rusia di AS akan diumumkan dan menggariskan konten utama mereka.
"Sebagai tanggapan, Menteri menyatakan penyesalan atas ketegangan yang meningkat dalam hubungan bilateral, yang tidak diprakarsai oleh kami, dan mengindikasikan bahwa Moskow akan mempelajari dengan hati-hati langkah-langkah baru yang diumumkan oleh AS, dan menginformasikan pihak AS mengenai reaksi kami," kata pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (1/9/2017).
AS menuntut Rusia untuk menutup Konsulat Jenderalnya di San Francisco dan dua entitas diplomatik lainnya di New York City dan Washington DC pada tanggal 2 September.
Keputusan itu dibuat dengan semangat paritas yang diminta oleh Rusia, kata Departemen Luar Negeri AS.
Sebelumnya, Washington telah mengurangi stafnya di Kedutaan Besar AS di Rusia menjadi 455 orang seperti yang diinstruksikan oleh Moskow pada bulan Juli. Hal itu sebagai tanggapan terhadap pengusiran 35 diplomat Rusia pada 2016 dan sanksi terhadap Rusia yang disahkan oleh Kongres AS pada bulan Juli, kata Departemen Luar Negeri AS.
Moskow menunda penggunaan semua gudang di Moskow oleh kedutaan AS mulai dari 1 Agustus menyusul persetujuan Senat AS mengenai satu set sanksi baru terhadap Rusia, Iran dan Korea Utara (Korut).
Mengomentari keputusan Amerika Serikat, Konsul Jenderal Rusia Sergey Petrov mengatakan bahwa penutupan Konsulat Jenderal di San Francisco akan merugikan warga Rusia dan AS. Petrov menambahkan bahwa tindakan pembalasan AS terhadap diplomat Rusia mengecewakan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia, Tillerson menelepon Lavrov secara khusus untuk menginformasikan bahwa pembatasan tambahan terhadap kegiatan misi diplomatik Rusia di AS akan diumumkan dan menggariskan konten utama mereka.
"Sebagai tanggapan, Menteri menyatakan penyesalan atas ketegangan yang meningkat dalam hubungan bilateral, yang tidak diprakarsai oleh kami, dan mengindikasikan bahwa Moskow akan mempelajari dengan hati-hati langkah-langkah baru yang diumumkan oleh AS, dan menginformasikan pihak AS mengenai reaksi kami," kata pernyataan itu seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (1/9/2017).
AS menuntut Rusia untuk menutup Konsulat Jenderalnya di San Francisco dan dua entitas diplomatik lainnya di New York City dan Washington DC pada tanggal 2 September.
Keputusan itu dibuat dengan semangat paritas yang diminta oleh Rusia, kata Departemen Luar Negeri AS.
Sebelumnya, Washington telah mengurangi stafnya di Kedutaan Besar AS di Rusia menjadi 455 orang seperti yang diinstruksikan oleh Moskow pada bulan Juli. Hal itu sebagai tanggapan terhadap pengusiran 35 diplomat Rusia pada 2016 dan sanksi terhadap Rusia yang disahkan oleh Kongres AS pada bulan Juli, kata Departemen Luar Negeri AS.
Moskow menunda penggunaan semua gudang di Moskow oleh kedutaan AS mulai dari 1 Agustus menyusul persetujuan Senat AS mengenai satu set sanksi baru terhadap Rusia, Iran dan Korea Utara (Korut).
Mengomentari keputusan Amerika Serikat, Konsul Jenderal Rusia Sergey Petrov mengatakan bahwa penutupan Konsulat Jenderal di San Francisco akan merugikan warga Rusia dan AS. Petrov menambahkan bahwa tindakan pembalasan AS terhadap diplomat Rusia mengecewakan.
(ian)