Israel Akan Tekan PBB Soal Hizbullah
A
A
A
TEL AVIV - Israel mengaku akan mendesak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengenai penumpukkan senjata yang dilakukan Hizbullah. Desakan itu akan disampaikan saat Guterres melakukan kunjungan ke Tel Aviv.
Melansir The National pada Minggu (27/8), Guterres dijadwalkan tiba pada Minggu tengah malam di Israel. Di Israel, ia akan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi, kemudian dia akan melakukan perjalanan ke Palestina.
Perjalanan tersebut dilakukan saat Dewan Keamanan PBB memperdebatkan pembaharuan selama satu tahun soal mandat misi penjaga perdamaian di Libanon, yang dikenal sebagai Unifil.
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely mengatakan, pihaknya setuju dengan Amerika Serikat (AS) yang menyebut pasukan penjaga perdamaian PBB seperti tidak melihat adanya aliran senjata ilegal ke Hizbullah. "Kami tidak akan membiarkan kebutaan ini berlanjut," ucap Hotovely.
Dia mengatakan, keberadaan Hizbullah di sepanjang perbatasan Libanon dengan Israel akan menjadi isu yang sangat sentral dalam diskusi dengan Guterres.
"Dia akan bertemu dengan kepala intelijen militer dan menerima penjelasan. Dia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan saya yakin bahwa ia tidak akan pergi dari sini dengan perasaan bahwa mandat yang diberikan kepada PBB sedang dilaksanakan di lapangan," sambungnya.
Guterres telah mengatakan kepada Dewan Keamanan, bahwa dia bermaksud untuk melihat cara-cara di mana Unifil dapat meningkatkan upayanya, termasuk mengenai kehadiran ilegal personel bersenjata, senjata atau infrastruktur di dalam wilayah operasinya.
Melansir The National pada Minggu (27/8), Guterres dijadwalkan tiba pada Minggu tengah malam di Israel. Di Israel, ia akan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi, kemudian dia akan melakukan perjalanan ke Palestina.
Perjalanan tersebut dilakukan saat Dewan Keamanan PBB memperdebatkan pembaharuan selama satu tahun soal mandat misi penjaga perdamaian di Libanon, yang dikenal sebagai Unifil.
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely mengatakan, pihaknya setuju dengan Amerika Serikat (AS) yang menyebut pasukan penjaga perdamaian PBB seperti tidak melihat adanya aliran senjata ilegal ke Hizbullah. "Kami tidak akan membiarkan kebutaan ini berlanjut," ucap Hotovely.
Dia mengatakan, keberadaan Hizbullah di sepanjang perbatasan Libanon dengan Israel akan menjadi isu yang sangat sentral dalam diskusi dengan Guterres.
"Dia akan bertemu dengan kepala intelijen militer dan menerima penjelasan. Dia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan saya yakin bahwa ia tidak akan pergi dari sini dengan perasaan bahwa mandat yang diberikan kepada PBB sedang dilaksanakan di lapangan," sambungnya.
Guterres telah mengatakan kepada Dewan Keamanan, bahwa dia bermaksud untuk melihat cara-cara di mana Unifil dapat meningkatkan upayanya, termasuk mengenai kehadiran ilegal personel bersenjata, senjata atau infrastruktur di dalam wilayah operasinya.
(esn)