Militer Irak Temukan Dua Kuburan Massal Korban ISIS
A
A
A
BAGHDAD - Penyelidik militer Irak mengatakan mereka telah menemukan dua kuburan massal di dekat bekas penjara kelompok ISIS di luar Mosul. Sekitar 500 mayat korban ISIS ditemukan di lokas tersebut.
Tim Investigasi Keamanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa satu kuburan di dekat situs penjara Badoush berisi mayat-mayat yang terdiri dari 470 tahanan yang dibunuh oleh ISIS. Sementara kuburan kedua berisi 30 korban seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (26/8/2017).
Seorang pejabat keamanan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa berdasarkan catatan tahanan yang berada di Badoush, sebagian besar diyakini sebagai kelompok Syiah atau kelompok minoritas lainnya. Kelompok ISIS adalah kelompok ekstrimis Sunni.
Pihak berwenang terus mencari lebih banyak kuburan.
Pembantaian di Badoush terjadi pada bulan Juni 2014 dimana sebanyak 600 narapidana mati. Sepotong jejak tanah dan ban tergores menunjukkan lokasi pembunuhan yang mungkin terjadi, menurut foto eksklusif yang diperoleh oleh citra perusahaan intelijen AllSource Analysis.
Kuburan massal korban ISIS tersebar di Irak dan Suriah.
Associated Press tahun lalu mendokumentasikan dan memetakan 72 dari mereka. Sedikitnya 16 kuburan massal ditemukan di Irak, pejabat bahkan tidak bisa menyebutkan jumlah korban tewas.
Di sisi lain, berdasarkan keterangan dari korban yang trauma diprediksi jumlah korban yang diketahui berkisar antara 5.200 sampai lebih dari 15.000 orang.
Sementara itu, pemimpin spiritual mayoritas Syiah Irak meminta dokter dari seluruh Irak untuk membantu warga sipil yang melarikan diri dari bentrokan dalam perang terakhir melawan kelompok ISIS di Irak.
Ayatollah Agung Ali al-Sistani meminta petugas medis pergi ke daerah-daerah di sekitar pertempuran di Tal Afar. Mereka di minta untuk membantu merawat yang terluka dan memperlakukan mereka sebagai tugas kemanusiaan, nasional dan religius.
Seruan itu disampaikan selama khotbah Jumat yang disampaikan oleh perwakilan Sistani, Sheikh Abdulmehdi al-Karbalai, dari kota suci Karbala. Seruan itu muncul setelah operasi untuk merebut kembali Tal Afar dimulai pekan lalu.
Tal Afar berada di sebelah barat Mosul, di mana pernyataan kemenangan melawan ISIS pada bulan Juli dinyatakan. Ribuan warga sipil diperkirakan tewas dalam pertempuran selam sembilan bulan tersebut.
Pejabat pertahanan Irak mengatakan sekitar 10.000 warga sipil tetap berada di dalam kota.
Tim Investigasi Keamanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa satu kuburan di dekat situs penjara Badoush berisi mayat-mayat yang terdiri dari 470 tahanan yang dibunuh oleh ISIS. Sementara kuburan kedua berisi 30 korban seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (26/8/2017).
Seorang pejabat keamanan yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan bahwa berdasarkan catatan tahanan yang berada di Badoush, sebagian besar diyakini sebagai kelompok Syiah atau kelompok minoritas lainnya. Kelompok ISIS adalah kelompok ekstrimis Sunni.
Pihak berwenang terus mencari lebih banyak kuburan.
Pembantaian di Badoush terjadi pada bulan Juni 2014 dimana sebanyak 600 narapidana mati. Sepotong jejak tanah dan ban tergores menunjukkan lokasi pembunuhan yang mungkin terjadi, menurut foto eksklusif yang diperoleh oleh citra perusahaan intelijen AllSource Analysis.
Kuburan massal korban ISIS tersebar di Irak dan Suriah.
Associated Press tahun lalu mendokumentasikan dan memetakan 72 dari mereka. Sedikitnya 16 kuburan massal ditemukan di Irak, pejabat bahkan tidak bisa menyebutkan jumlah korban tewas.
Di sisi lain, berdasarkan keterangan dari korban yang trauma diprediksi jumlah korban yang diketahui berkisar antara 5.200 sampai lebih dari 15.000 orang.
Sementara itu, pemimpin spiritual mayoritas Syiah Irak meminta dokter dari seluruh Irak untuk membantu warga sipil yang melarikan diri dari bentrokan dalam perang terakhir melawan kelompok ISIS di Irak.
Ayatollah Agung Ali al-Sistani meminta petugas medis pergi ke daerah-daerah di sekitar pertempuran di Tal Afar. Mereka di minta untuk membantu merawat yang terluka dan memperlakukan mereka sebagai tugas kemanusiaan, nasional dan religius.
Seruan itu disampaikan selama khotbah Jumat yang disampaikan oleh perwakilan Sistani, Sheikh Abdulmehdi al-Karbalai, dari kota suci Karbala. Seruan itu muncul setelah operasi untuk merebut kembali Tal Afar dimulai pekan lalu.
Tal Afar berada di sebelah barat Mosul, di mana pernyataan kemenangan melawan ISIS pada bulan Juli dinyatakan. Ribuan warga sipil diperkirakan tewas dalam pertempuran selam sembilan bulan tersebut.
Pejabat pertahanan Irak mengatakan sekitar 10.000 warga sipil tetap berada di dalam kota.
(ian)