ISIS Serukan Pengikutnya di Indonesia Perang Suci di Marawi

Kamis, 24 Agustus 2017 - 00:15 WIB
ISIS Serukan Pengikutnya...
ISIS Serukan Pengikutnya di Indonesia Perang Suci di Marawi
A A A
KUALA LUMPUR - Kelompok ISIS melalui video barunya menyerukan kepada para pengikutnya di Indonesia, Malaysia dan seluruh Asia Tenggara untuk melakukan perang suci di Marawi, Filipina. Seruan ISIS itu dikecam sejumlah kalangan termasuk dari cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU).

Beredarnya video provokasi kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) itu diungkap kepala kontra-terorisme, sebuah Cabang Intelijen Kepolisian Diraja Malaysia, Ayob Khan Mydin Pitchay.

Menurut Ayob, video provokasi ISIS berbahaya. ”Video ini sangat kuat. Ini akan mengobarkan gairah dan mengilhami pengikut ISIS di Malaysia, Indonesia—seluruh Asia Tenggara—untuk pergi ke Filipina selatan guna melakukan jihad,” kata Ayob kepada Channel News Asia.

Video itu dirilis saat pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan militan sayap ISIS memasuki bulan keempat pada hari Rabu (23/8/2017).

Video tersebut menunjukkan para pemuda membakar sebuah gereja, menghancurkan sebuah salib besar dan beberapa patung Bunda Maria.

”Bagi seorang Muslim fanatik, melihat salib yang hancur akan menggairahkan dan membangkitkan gairah hidup mereka untuk bertempur,” ujar Ayob.

Dalam video tersebut, seorang militan yang diidentifikasi bernama Abul-Yaman dari Marawi, membuat seruan kepada para pengikut ISIS di Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand dan Singapura untuk bermigrasi ke Kota Marawi guna berjihad.

Cendekiawan Indonesia dari organisasi NU, Ahmad Suaedy, mengecam video provokasi ISIS. “Asia Tenggara dan Asia Timur adalah wilayah damai, perdamaian harus dipertahankan. Jihad sejati di wilayah ini adalah jihad untuk menempa perdamaian, bukan permusuhan dan perang,” kata Suaedy yang juga Direktur Eksekutif Wahid Institute.

”Marawi adalah tempat yang damai di mana praktik Islam-nya adalah salah satunya dialog. Kembalikan Marawi ke tempatnya sebagai tanah Islam yang damai,” ujar Suaedy.

Pengepungan Marawi dimulai pada tanggal 23 Mei ketika militer Filipina menumpas Isnilon Hapilon, pemimpin faksi ISIS dari kelompok Abu Sayyaf. Pertempuran antara militer dan ISIS di kota itu telah menewaskan hampir 700 orang, termasuk 528 militan, 122 tentara dan 45 warga sipil.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0737 seconds (0.1#10.140)