Poster Propaganda Korut: Daratan AS Dalam Jangkauan Rudal Kami!
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) merilis poster propaganda dengan mengatakan bahwa daratan Amerika Serikat (AS) berada dalam jangkauan serangan Pyongyang. Poster itu juga mengutuk sanksi PBB atas uji coba rudalnya baru-baru ini.
Poster dan slogan yang penuh warna merupakan tanda terbaru ketegangan antara Washington dan Pyongyang mengenai program senjata nuklir Korut. Gambar militer dan pesan anti AS umum terjadi dalam propaganda Korut.
Salah satu poster menunjukkan rentetan rudal yang ditembakkan dari peluncur ke arah peta AS yang terbakar. Slogan bertulis biru berbunyi: "Semua daratan utama di AS berada dalam jangkauan serangan kami!" seperti dilansir dari Reuters, Jumat (18/8/2017).
Poster lain menunjukkan bendera AS yang sobek dengan label "opsi militer. Serangan pre-emptive. Resolusi sanksi." Rudal-rudal merah muncul dari bendera Korea Utara dengan kata-kata: "Jawaban kami!"
Kantor berita KCNA tidak mengatakan mengapa poster-poster itu dirilis sekarang.
Presiden AS Donald Trump memperingatkan Korut pada pekan lalu bahwa pihaknya akan menghadapi "api dan kemarahan" jika mengancam AS. Ancaman ini mendorong Korut untuk mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan rencana untuk menembakkan rudal ke wilayah AS di Guam.
Trump kemudian memuji pemimpin Korut Kim Jong-un atas keputusan "bijak" setelah dia menunda keputusan menyerang Guam.
Poster lain mencela sanksi PBB dan memuji kemandirian Korut. "Tidak ada yang bisa menghentikan perjalanan kita!," pesan yang tertulis dalam poster propaganda itu.
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memberlakukan sanksi baru terhadap Korut pada 5 Agustus lalu. Sanksi itu dapat memangkas sepertiga dari pendapatan ekspor tahunan sebesar USD 3 miliar di Asia atas dua uji coba rudal balistik antar benua pada bulan Juli lalu.
"Apa yang khas di poster ini adalah citra Korut yang tidak kenal takut, garang tidak terganggu oleh pergerakan AS atau Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Koen de Ceuster, seorang pakar Korut di Universitas Leiden.
"Ini memperkuat citra langkah-langkah yang dilakukan Korut dalam kemampuan rudal dan bagaimana Korut tidak gentar menghadapi tantangan apapun terhadap kedaulatannya," katanya.
Poster dan slogan yang penuh warna merupakan tanda terbaru ketegangan antara Washington dan Pyongyang mengenai program senjata nuklir Korut. Gambar militer dan pesan anti AS umum terjadi dalam propaganda Korut.
Salah satu poster menunjukkan rentetan rudal yang ditembakkan dari peluncur ke arah peta AS yang terbakar. Slogan bertulis biru berbunyi: "Semua daratan utama di AS berada dalam jangkauan serangan kami!" seperti dilansir dari Reuters, Jumat (18/8/2017).
Poster lain menunjukkan bendera AS yang sobek dengan label "opsi militer. Serangan pre-emptive. Resolusi sanksi." Rudal-rudal merah muncul dari bendera Korea Utara dengan kata-kata: "Jawaban kami!"
Kantor berita KCNA tidak mengatakan mengapa poster-poster itu dirilis sekarang.
Presiden AS Donald Trump memperingatkan Korut pada pekan lalu bahwa pihaknya akan menghadapi "api dan kemarahan" jika mengancam AS. Ancaman ini mendorong Korut untuk mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan rencana untuk menembakkan rudal ke wilayah AS di Guam.
Trump kemudian memuji pemimpin Korut Kim Jong-un atas keputusan "bijak" setelah dia menunda keputusan menyerang Guam.
Poster lain mencela sanksi PBB dan memuji kemandirian Korut. "Tidak ada yang bisa menghentikan perjalanan kita!," pesan yang tertulis dalam poster propaganda itu.
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memberlakukan sanksi baru terhadap Korut pada 5 Agustus lalu. Sanksi itu dapat memangkas sepertiga dari pendapatan ekspor tahunan sebesar USD 3 miliar di Asia atas dua uji coba rudal balistik antar benua pada bulan Juli lalu.
"Apa yang khas di poster ini adalah citra Korut yang tidak kenal takut, garang tidak terganggu oleh pergerakan AS atau Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Koen de Ceuster, seorang pakar Korut di Universitas Leiden.
"Ini memperkuat citra langkah-langkah yang dilakukan Korut dalam kemampuan rudal dan bagaimana Korut tidak gentar menghadapi tantangan apapun terhadap kedaulatannya," katanya.
(ian)