Eskalasi di Semenanjung Korea Bikin Sekjen PBB Prihatin

NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, sangat prihatin dengan ketegangan di Semenanjung Korea. Ia juga merasa terganggu dengan meningkatnya retorika konfrontatif oleh Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS).

"Sekjen tetap sangat prihatin dengan ketegangan di Semenanjung Korea dan terganggu oleh meningkatnya retorika konfrontatif," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, kepada wartawan di Markas Besar PBB dikutip dari Xinhua, Kamis (10/8/2017).

Pernyataan tersebut menyusul perang retorika yang panas baru-baru ini antara Washington dan Pyongyang.

Dujarric mengatakan sekretaris jenderal menyambut baik komitmen Dewan Keamanan PBB dalam sebuah resolusi sanksi untuk solusi damai, diplomatik dan politis terhadap krisis di Semenanjung Korea.

Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa Guterres menggarisbawahi pentingnya DK PBB bertugas untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea dan sekitarnya.

"Sekretaris Jenderal menyambut semua inisiatif yang akan membantu mengurangi ketegangan dan menghasilkan kembalinya diplomasi," kata Dujarric.

Sebelumnya Korut mengancaman akan menyerang AS dengan rudal balistik antar benuanya. Ancaman ini dibalas oleh Presiden AS Donald Trump dnegan mengatakan ancaman Korut akan disambut dengan api dan kemarahan yang tidak pernah dilihat oleh dunia.

Bukan mereda, Korut melanjutkan ancamannya dengan menyatakan akan menyerang pangkalan militer AS di Pasifik yang berada di Guam.