Turki Mulai Bangun Tembok di Perbatasan Iran

Rabu, 09 Agustus 2017 - 09:42 WIB
Turki Mulai Bangun Tembok...
Turki Mulai Bangun Tembok di Perbatasan Iran
A A A
ANKARA - Turki telah memulai pembangunan tembok di sepanjang perbatasan dengan Iran dalam upaya untuk menindak penyelundupan dan terorisme. Pembangunan ini menyusul penghalang serupa yang sudah berdiri di perbatasan dengan Suriah.

Tembok dengan lebar 2 meter dan tinggi 3 meter itu dibangun dari blok portabel dan ditujukan untuk meningkatkan keamanan Turki dengan mencegah penyelundup dan menghentikan infiltrasi oleh militan Kurdi seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (9/8/2017).

Turki mengklaim bahwa PKK, gerakan Kurdi yang dilarang yang terlibat dalam konflik yang sedang berlangsung dengan pemerintah, memiliki basis dan kamp di sisi perbatasan Iran. Iran juga dikenal sebagai sumber perdagangan narkoba dan barang selundupan lain yang melewati Turki sebelum mencapai Eropa.

Pada bulan Juni, Ankara mengumumkan bahwa mereka telah selesai membangun tembok sepanjang 700 kilometer yang membentang sepanjang perbatasan 828km dengan Suriah. Tembok tersebut dilengkapi dengan sistem keamanan terpadu yang terdiri dari penerangan, sensor dan kamera keamanan yang canggih.

Tidak seperti tembok yang diusulkan antara Meksiko dan Amerika Serikat, yang telah menyebabkan kegaduhan menentang Presiden Donald Trump, tembok Turki-Iran telah dipenuhi dengan tanggap yang positif di sisi lain. Pada bulan Mei, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi mengatakan bahwa negaranya menyambut baik langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan perbatasan.

"Kami menyambut segala macam tindakan yang akan meningkatkan keamanan dan stabilitas di perbatasan. Kami mendukung dialog bilateral yang lebih dalam untuk meningkatkan koordinasi dalam hal ini," tulis surat kabar Milliyet mengutip Qassemi.

"Keamanan perbatasan penting bagi Iran dan Turki, dan upaya yang diperlukan harus dilakukan oleh kedua negara," imbuhnya.

Hubungan antara Turki dan Iran telah memburuk sejak awal Arab Spring pada tahun 2011 dan perang saudara Suriah, di mana Teheran mendukung Presiden Bashar Assad sementara Ankara meminta dia untuk pergi.

Turki juga prihatin dengan milisi Syiah yang didukung Iran di Irak yang terlibat dalam perang melawan ISIS, sementara Iran sama-sama mencemaskan aktivitas militer Turki di negara yang sama. Namun dalam beberapa bulan terakhir kedua kekuatan tersebut telah menemukan diri mereka berada di sisi yang sama dalam krisis diplomatik Teluk, mencela sanksi dan daftar hitam terhadap Qatar oleh Arab Saudi dan sekutu-sekutunya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0920 seconds (0.1#10.140)