Diculik Geng Italia, Model Seksi Hendak Dijual sebagai Budak Seks
A
A
A
LONDON - Seorang model seksi asal Inggris diculik dan disandera selama enam hari oleh sebuah geng di Milan, Italia. Geng tersebut hendak menjualnya secara online sebagai budak seks.
Model 20 tahun bernama Chloe Ayling berhasil diselamatkan oleh aparat polisi Italia yang bekerjasama dengan polisi Inggris. Ayling yang telah pulang ke rumahnya di Inggris menceritakan penculikan horor itu.
Media Italia mengutip keterangan polisi melaporkan, Ayling hendak dijual melalui situs gelap seharga 300.000 Euro atau sekitar Rp4,7 miliar untuk dijadikan budak seks.
Wanita muda itu terpikat ke rumah penculiknya di Milan setelah dia menanggapi sebuah tawaran pemotretan model yang ternyata palsu.
”Seseorang yang memakai sarung tangan hitam datang dari belakang dan meletakkan satu tangan di leher saya dan satu (lagi) di mulut saya mencegah saya menjerit,” kata Ayling dalam sebuah pernyataan kepada polisi.
”Orang kedua yang memakai balaclava hitam memberi saya suntikan di lengan kanan, saya rasa saya kehilangan kesadaran. Ketika terbangun, saya memakai bodysuit merah muda dan kaus kaki yang saya kenakan sekarang,” lanjut Ayling, yang dikutip IB Times, Senin (7/8/2017).
”Saya menyadari bahwa saya berada di bagasi mobil dengan pergelangan tangan dan pergelangan kaki saya diborgol, pita perekat di mulut saya, saya berada di dalam koper dan hanya bisa bernapas melalui lubang kecil,” imbuh dia.
Wanita itu dibawa ke sebuah rumah pertanian di Borgial di Lemie, dekat Turin, tempat dia disandera selama enam hari.
Satu-satunya orang yang ditangkap sejauh ini adalah Lukasz Herba, anggota geng penculik berkebangsaan Polandia. Menurut Ayling, Herba mengatakan kepadanya bahwa dia telah mendapatkan 15 juta euro selama lima tahun dari menjual wanita. Kebanyakan wanita dijual ke negara-negara Arab.
Tersangka ditangkap saat dia membawa model tersebut ke konsulat Inggris di Milan. Dia awalnya mengklaim bahwa dia adalah bagian dari sebuah organisasi bernama “Black Death”, yang beroperasi di website gelap, bagian dari internet yang orang dapat gunakan secara anonim.
Herba—yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai "mythomaniac"—juga mengklaim bahwa dia telah dibayar untuk menculik wanita tersebut oleh tiga orang Rumania yang berbasis di Birmingham.
Francesco Pesce, pengacara model tersebut, mengatakan bahwa kliennya sangat berani saat datang ke studio palsu di Milan dan rumah tempat dia disandera.
”Dia meneteskan air mata, dia sangat berani,” kata Pesce kepada The Telegraph. ”Dia adalah seorang gadis muda yang telah mengalami cobaan berat seperti itu, pastilah dia sangat menderita.”
”Pasti mengerikan sendirian di rumah ini dikurung oleh orang asing di (negeri) antah berantah, dia diberitahu akan dijual, itu menakutkan,” imbuh pengacara tersebut.
Pihak berwenang di Italia, Polandia dan Inggris sedang menyelidiki kasus tersebut. Mereka percaya tidak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk pembebasan Ayling.
Laporan lain dari Sunday Mirror mengutip keterangan pihak berwenang menyatakan, Ayling akan dijual sebagai budak seks dan diumpankan untuk harimau saat pembelinya merasa bosan kepadanya.
Model 20 tahun bernama Chloe Ayling berhasil diselamatkan oleh aparat polisi Italia yang bekerjasama dengan polisi Inggris. Ayling yang telah pulang ke rumahnya di Inggris menceritakan penculikan horor itu.
Media Italia mengutip keterangan polisi melaporkan, Ayling hendak dijual melalui situs gelap seharga 300.000 Euro atau sekitar Rp4,7 miliar untuk dijadikan budak seks.
Wanita muda itu terpikat ke rumah penculiknya di Milan setelah dia menanggapi sebuah tawaran pemotretan model yang ternyata palsu.
”Seseorang yang memakai sarung tangan hitam datang dari belakang dan meletakkan satu tangan di leher saya dan satu (lagi) di mulut saya mencegah saya menjerit,” kata Ayling dalam sebuah pernyataan kepada polisi.
”Orang kedua yang memakai balaclava hitam memberi saya suntikan di lengan kanan, saya rasa saya kehilangan kesadaran. Ketika terbangun, saya memakai bodysuit merah muda dan kaus kaki yang saya kenakan sekarang,” lanjut Ayling, yang dikutip IB Times, Senin (7/8/2017).
”Saya menyadari bahwa saya berada di bagasi mobil dengan pergelangan tangan dan pergelangan kaki saya diborgol, pita perekat di mulut saya, saya berada di dalam koper dan hanya bisa bernapas melalui lubang kecil,” imbuh dia.
Wanita itu dibawa ke sebuah rumah pertanian di Borgial di Lemie, dekat Turin, tempat dia disandera selama enam hari.
Satu-satunya orang yang ditangkap sejauh ini adalah Lukasz Herba, anggota geng penculik berkebangsaan Polandia. Menurut Ayling, Herba mengatakan kepadanya bahwa dia telah mendapatkan 15 juta euro selama lima tahun dari menjual wanita. Kebanyakan wanita dijual ke negara-negara Arab.
Tersangka ditangkap saat dia membawa model tersebut ke konsulat Inggris di Milan. Dia awalnya mengklaim bahwa dia adalah bagian dari sebuah organisasi bernama “Black Death”, yang beroperasi di website gelap, bagian dari internet yang orang dapat gunakan secara anonim.
Herba—yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai "mythomaniac"—juga mengklaim bahwa dia telah dibayar untuk menculik wanita tersebut oleh tiga orang Rumania yang berbasis di Birmingham.
Francesco Pesce, pengacara model tersebut, mengatakan bahwa kliennya sangat berani saat datang ke studio palsu di Milan dan rumah tempat dia disandera.
”Dia meneteskan air mata, dia sangat berani,” kata Pesce kepada The Telegraph. ”Dia adalah seorang gadis muda yang telah mengalami cobaan berat seperti itu, pastilah dia sangat menderita.”
”Pasti mengerikan sendirian di rumah ini dikurung oleh orang asing di (negeri) antah berantah, dia diberitahu akan dijual, itu menakutkan,” imbuh pengacara tersebut.
Pihak berwenang di Italia, Polandia dan Inggris sedang menyelidiki kasus tersebut. Mereka percaya tidak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk pembebasan Ayling.
Laporan lain dari Sunday Mirror mengutip keterangan pihak berwenang menyatakan, Ayling akan dijual sebagai budak seks dan diumpankan untuk harimau saat pembelinya merasa bosan kepadanya.
(mas)